"Aku percaya padamu kok."Untuk persekian detik yeora dan seokjin hanya diam bertatap-tatapan. Memandangi ssatu sama lain dalam dengan pandangan masing-masing yang berbeda.
Gukgukguk
Suara kimjin yang berada di pangkuan yeora dapat membuat yeora dan seokjin menoleh padanya, mereka bersama terkekeh saat melihat kimjin yang menjulurkan lidahnya.
"Hey? Jadi namamu kimjin?" tanya seokjin pada kimjin. Yeora hanya tersenyum saja melihat itu.
"Aku merasa tak asing dengan nama ini?" ucap seokjin sambil memandang yeora curiga. Yeora hanya terkekeh pelan.
"Aku mengingat, kau yang memberikan dia padaku. Karena kalian mirip dan sama sama lcuu. Makanya, aku memberikan namanya dengan nama 'Kimjin'." jelas yeora tak menatap seokjin dan terus tersenyum memandngi Kimjin. Sedangkan seokjin sedikit bersemu, ketika yeora mengatakan dirinya itu lucu secara tidak langsung.
"Jadi? Aku mirip seekor anjing menurut mu? Dan lucuku sama rata dengan anak anjing ini?" tanya seokjin dengan wajah yang pura-pura marah. Yeora langsung menoleh, dia mengangkat Kimjin dan di arahkan kepada seokjin.
"Tidak, kau mirip anak anjing. Bukan anjing. Tapi tetap saja, Kimjin lebih lucu dari padamu." ucap yeora tertawa di akhirnya sambil menciumi bulu-bulu Kimjin. Seokjin tersenyum saat melihat yeora yang sudah mau bercanda denganya, sedikit keheranan atas perubahan yeora tiba-tiba. Tapi jika dia bertanya, dia takut yeora tak nyman dan kembali berubah seperti sebelumnya.
"Aku cemburu padanya." ucap seokjin tiba-tiba itu kembali membuat yeora terdiam.
"Kenapa?" tanya yeora dengan lugunya.
"Lihat, dia mendapat banyak sekali kecupan darimu. Sedangkan aku tidak sama sekali." ucap seokjin sambil cemberut memandangi kimjin yang menjulurkan lidah kepadanya. Sedangkan yeora mendesis dan mencubit pelan perut seokjin.
"Seokjin ahjushi. Kau menyeramkan." teriak yeora sambil mencubit perut seokjin yang lama-lama berubah kencang itu. Seokjin mengaduh-ngaduh sambil melepaskan cubitan yeora. Dia bahkan tertawa saat yeora menjerit seperti itu. (Paman seokjin)
"ya! Kau tadi bilang apa?" tanya seokjin terdengar marah tapi terlihat wajahnya yang menahan tawa dan mencoba berekspresi marah.
"Seokjin ahjushi." jawab yeora lugu dan mengangakt dagunya menantang seokjin.
"Wah.... Anak ini benar-benar. Kenapa kau memanggil ku ahjusi hah?" ucap seokjin yang langsung di susul oleh kelitikan dari jari-jari tanganya kepada pinggang yeora. Yeora sontak terperanjat mengakibatkan kimjin yang terloncat begitu saja. Dia tertawa saat seokjin menggelitikinya.
"Ya! Ahjussi berhenti..." ucap yeora di selang tawanya.
"Tidak sampai kau berhenti memanggilku ahjushi." ucap soekjin memabalas yeora sambil ikut tertawa juga.
"Ahjussi, ahjussi, ahjusii" (paman,paman, paman) ledek yeora berteriak, walaupun dirinya masih di kelitiki oleh jari-jari panjang seokjin.
"Wah.... Daebak. Rasakan ini ya." seokjin mempercepat tempo kelitikannya dan berubah menjadi bruntal. Mampu buat yeora berteriak sambil tertawa. Seokjin ikut tertawa saat melihat yeora bisa tertawa dengan lepas bersamanya saat itu.
"Seokjin-ya!!! Aku lelah... Hahaha."
Seokjin tak langsung menghentikan klitikannya dan terus tertawa saat yeora menjerit agar seokjin berhenti menggelitikinya. Hingga seokjin merasa kasian, dia langsung menarik yeora kedalam pelukannya dengan tawa yang masih tersisa di antara keduanya. Yeora masih lelah dengan yang soekjin lakukan padanya tadi, dia hanya bersandar kebahu lebar seokjin dengan kekehan yang masih tersisa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
With Him?!|KSJ [complate]
Fanfiction[complate] Menjalin hubungan pernikahan bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika kalian belum menjalin komunikasi dengan baik sebelumnya. Lalu apa jadinya jika kalian harus menikah dalam waktu 1 minggu dengan orang yang tak pernah bertemu dengan mu se...