32 [rencana seokjin & yeora]

3.2K 221 37
                                    

Sinar mentari menyelinap masuk begitu cepat tanpa permisi. Mereka menyelinap melalui celah jendela yang memang tak tertutup oleh gorden. Membuat yeora membuka matanya perlahan karena tergganggu oleh cahaya pagi itu. Awalnya ia pikir seokjin sengaja membangunkannya, tapi saat merasa lengan seokjin masih melingkar di pinggangnya dan seokjin yang masih terlelap Disampingnya, tak mungkin jika seokjin yang membuka gorden kamar itu.

Yeora kini sudah sadar sepenuhnya, dia melirik tubuhnya yang tertutupi oleh selimut, begitu juga dengan seokjin. Dia kini merubah posisi nya berbalik menghadap seokjin. Wajah sempurna nya yang sedang tertidur lelap itu membuat senyum yeora melebar. Melihat wajah itu, seketika bayangan akan tadi malam menyelusup masuk dalam pikiran yeora. Wajah yeora seketika memerah merona, membuatnya sekarang malu sendiri karena menatap seokjin yang sedang tertidur itu.

"Astaga, apa yang kau pikirkan." Bisik yeora memukul kepalanya sendiri tanpa merubah posisinya yang masih menghadap seokjin. Kini dirinya mencoba kembali menatap seokjin yang sedang tetidur itu, entah kenapa senyuman itu kembali muncul. Seperti terhipnotis, jari telunjuk yeora seakan tertarik untuk menyentuh garis hidung seokjin yang sempurna itu.

"Kenapa ada manusia seperti mu? Kau bahkan sangat sempurna." Bisik yeora tanpa sadar sambil menatap wajah seokjin yang tenang itu.

Tiba-tiba, senyum pada bibir seokjin muncul. Dengan gerakan lambat mata seokjin pun mulai terbuka. Dia menggenggam lembut tangan yeora yang menyentuh halus wajahnya.

"Dan dengan memiliki mu, hidupku lebih dari sempurna." Ucap seokjin dengan suara serak khas bangun tidur itu membuat pipi yeora merah merona.

"Selamat pagi." Sapa seokjin masih dengan suara serak nya. Sedangkan yeora diam untuk sesaat menetralkan jantungnya yang berdegup kencang.

"Pa-pagi." Sapa yeora gugup sedikit menunduk tak mau menatap seokjin malu. Sedangkan seokjin yang nyawa nya belum terkumpul sempurna hanya terkekeh saja menanggapinya. Dia lalu menarik yeora kedalam dekapannya sambil memejamkan matanya kembali.

"Aku sangat senang pagi ini." Ucap seokjin sambil memejamkan matanya itu. Sedangkan yeora kebingungan harus menanggapi nya dengan apa, karena sesungguhnya dia sedang benar-benar malu dengan seokjin.

"Tadi malam sangat luar biasa. Ka-"

"A-a-aku ingin ke toilet dulu." Potong yeora yang tak mau mendengarkan perkataan seokjin selanjutnya. sedangkan seokjin yang mendengar yeora kini kembali membuka matanya, dia mencoba membaca ke adaan.

"Kenapa?" Tanya seokjin heran.

"Tidak, aku hanya ingin ke toilet saja." Jawab yeora menutupi malu nya.

"Kau sedang malu?" Tanya seokjin mencoba menggoda yeora yang jelas-jelas sedang terlihat malu itu.

"Ti-TI-tidak, A-Aa-aku tidak malu. Untuk apa aku malu." Tangkas yeora tak menerima perkataan seokjin itu.

"Bagus lah, lagi pula kita akan sering melakukan itu kedepannya." Ucap seokjin kembali menggoda yeora yang sekarang malah kebingungan.

"Melakukan apa?" Tanya yeora polos.

"Yang tadi malam, saat kau memanggil namaku sambil mende-"

"YA! KIM SEOKJIN!!!!" Pekik yeora sambil memejamkan matanya erat merasa malu jika mendengar perkataan seokjin itu. Melihat itu seokjin malah tertawa puas sekarang.

"Apa yang salah, kau kan tadi bertanya." Ucap seokjin di sela tawanya. Sedangkan yeora kini sedang berusaha melepas pelukan seokjin. Seokjin yang menyadari itu membiarkan saja yeora terlepas dari pelukannya.

Kini yeora sudah terlepas dari pelukan seokjin, sambil memegangi selimutnya, dia pun menduduki dirinya di tepi ranjang memunggungi seokjin yang masih terbaring menatapi nya. Tanpa sengaja, ia membiarkan seokjin memandang punggung mulus miliknya itu. Membuat seokjin sekali lagi ingin menggoda yeora

With Him?!|KSJ  [complate]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang