Yeora baru saja menuruni tangga rumahnya, berniat menuju ruang makan untuk melakukan sarapan. Sekaligus sedikit penasaran apakah dia bisa bertemu soekjin di meja makan. Pasalnya dia memang terbangun di atas kasur. Tapi berbeda dari biasanya, seokjin tak ada di sampingnya, dan tak memeluk pinggangnya. Bahkan kasur di sampingnya terlihat rapih. Membuat yeora keheranan dimana seokjin tertidur.
Namun naas, ternyata yeora tidak menemukan siapapun di meja makan. Kecuali bibi byull.
"Selamat pagi nona." sapa bibi byull kepada yeora.
"Selamat pagi." sapa yeora balik sambil menduduki dirinya di meja makan. Bibi byull langsung menyiapkan sarapan untuk yeora. Dia mengolesi selai roti dan di letakannya di atas piring.
"Terimakasih." ucap yeora sambil tersenyum lebar kepada bibi byull. Bibi byull balas tersenyum kepada yeora.
"Aku akan bawakan susunya." ucap bibi byull sebelum akhirnya pergi meninggalkan yeora yang mengangguk menjawabnya.
Tinggalah yeora sendiri. Ia diam, merenungkan pembicaraanya dengan seokjin tadi malam. Dia merasa dirinya semakin berantakan, dan dia merasa semuanya menjadi kacau balau. Dia tak tau apa ke inginannya, dia tak tau apa yang akan ia lakukan, dan apa tujuannya. Setelah mendengar perkataan soekjin tadi malam, mengenai percerain yang sepertinya tidak akan mungkin terjadi di antara mereka. Rasa menyesal kembali datang di sisinya, dia kembali mengingat woseok. Entah penyesalan itu datang karena dia memilih menikah dengan seokjin, atau menyesal karena kembali bersama woseok di belakang seokjin. Dia tidak tau, dia hanya butuh waktu, dan menunggu waktu itu sendiri yang menjawabnya.
Tiba-tiba sebuah notifikasi pesan terdengar. Membuat yeora meronggoh sakunya untuk mengambil ponselnya. Senyum kecil tampak di wajahnya, saat melihat isi pesam tersebut.
Woseok
"Selamat pagi nona yeora💕"
07.12 AM"Selamat pagi." 07.12 AM
Yeora langusng membalas pesan itu. Mengabaikan sarapannya yang masih tersisa banyak di atas piring itu.
Woseok
"Sudah sarapan?""Ini, aku sedang sarapan. Kau sendiri?"
Woseok
"Kekekek, aku terlambat untuk waktu sarapan. Jdi aku hanya berdiam dikamar""Hey, kau akan latihan. Kau butuh energi yang banyak untuk beraktivitas."
Woseok
"Hahaha, kenapa pacarku ini sangat perhatian sih?"Yeora berhenti mengetik, saat woseok mengirimi pesan itu. Entah kenapa, yeora merasa aneh saat melihat, bahwa woseok masih mempredikatkan yeora sebagai pacarnya.
Woseok
"Mau bertemu hari ini?"Yeora masih diam saat notif itu kembali muncul. Kembali menimbang-nimbang apa kah dia harus bertemu woseok hari ini atau tidak.
"Kau tidak sibuk?bukannya kau harus latihan?"
Woseok
"Lama sekali membalasnya. Jadi bagaimana, mau bertemu atau tidak?""Hmm. Sepertinya boleh-boleh saja, ay-."
"Kau sedang bertukar pesan dengan siapa sampai sarapan mu kau abaikan." suara seokjin ciri khas baru bangun tidur, mengagetkan yeora yang sedang mengetik pesannya itu. Reflek, yeora mematikan layar ponselnya dan kembali duduk tegak untuk menatap seokjin yang sedang berjalan menuju kursi di samping kiri yeora.
KAMU SEDANG MEMBACA
With Him?!|KSJ [complate]
Fanfiction[complate] Menjalin hubungan pernikahan bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika kalian belum menjalin komunikasi dengan baik sebelumnya. Lalu apa jadinya jika kalian harus menikah dalam waktu 1 minggu dengan orang yang tak pernah bertemu dengan mu se...