Di akhir ada challange ya, jangan lupa baca sampe akhir😂
btw jangan lupa VOTE AND COMENT YA
TERIMAKASIH
————-
seokjin kini sedang berbincang dengan salah satu
pekerja keamanan rumahnya. Seokjin terlihat berbicara dengan serius dan juga tegas, pekerjanya bahkan menunduk tak berani menatap seokjin. sedangkan di sisi lain, yeora sedang duduk memperhatikan seokjin dari kejauhan dengan kepanikan yang masih menyerangnya.tak lama seokjin kembali, menatap yeora sambil berjalan mendekatinya. wajah seokjin tidak hangat, tidak juga dingin, seperti biasa biasa saja. tak ada raut khawatir atau cemas. entah perasaan yeora saja atau mungkin seokjin yang menyembunyikan kecemasan dan kekhawatirannya itu.
"bagaimana? apa terekam siapa orang nya?" tanya yeora sedikit terbata menatap seokjin. seokjin menghentikan langkahnya, memberikan jarak antara dirinya dan yeora sejauh 3 langkah. tak langsung menjawab seokjin hanya diam menatap datar yeora dengan sangat lekat.
"kau kenal orangnya?" tanya yeora lagi. kini seokjin tidak diam, dia menggeleng menjawab pertanyaan yeora.
"beberapa kamera cctv mati, dia hanya tertangkap disatu kamera dari 4 kamera yang menyala. itupun hanya terlihat saat dia bersembunyi di dapur yang gelap." jelas seokjin yang masih menatap yeora. Dari yang ia lihat, seokjin yakin yeora masih sangat cemas. Yeora hanya menatap ke bawah dengan pupil mata yang masih bergetar.
Melihat itu rasanya ingin sekali dia memeluk yeora dan menenangkannya, namun amarahnya masih menguasainya.
"Sudah malam, pergilah ke kamar mu." Titah seokjin tiba tiba membuat yeora mendongkak.
"Ba-baiklah..." jawab yeora ragu dan tak langsung bergerak. Hanya berbalik dan tetap diam. Seokjin masih setia menunggu yeora, memperhatikannya hingga benar benar masuk ke dalam kamarnya.
Sudah lumayan lama, yeora tak kunjung bergerak. Seokjin kebingungan sekarang. Baru saja dia akan menegur yeora. Tiba tiba tubuh yeora kembali berbalik menghadapnya. Matanya terlihat berkaca kaca sekarang, terlihat seperti ingin berbicara tapi ragu.
"Ada apa?" Tanya seokjin lagi.
"Anu... beberapa hari ini kau tidak tidur di kamar ya?" Tanya yeora dengan pupil mata yang bergerak kemana mana menandakan dia takut salah berbicara kepada seokjin. Seokjin tak tega melihatnya, tapi mau bagaimana lagi?
"Aku tidur di kamar tamu." Jawab seokjin seadanya.
"Kenapa?" Tanya yeora lagi.
Seokjin dibuat diam akan pertanyaan itu dia tak tau harus jawab apa agar yeora tidak terlalu tersinggung.
"Aku banyak pekerjaan, banyak yang harus aku lakukan di ruang kerja. Karena terlalu jauh ke kamar aku memilih tidur di kamar tamu karena dekat dengan ruang kerja." Jawab seokjin yang terlihat apa adanya. Yeora yang polos percaya percaya saja, dia kembali menunduk memainkan jarinya. sedangkan Seokjin masih diam memandangi tingkah laku istrinya yang menggemaskan itu.
"Sampai kapan?" Tanya yeora sambil menunduk.
"Aku tidak tau." Jawab seokjin cepat.
"Kalau begitu, hari ini tidur di kamar ya. Aku masih merasa takut dengan kejadian tadi." Ucap yeora terdengar lirih dan ciut. melihat itu Hati seokjin lantas semakin luluh dibuatnya.
"Ayo." Ucap seokjin tegas itu mampu membuat yeora menatapnya berbinar. Walaupun seokjin tak berekspresi rasanya hati yeora tetap berbunga bunga karena dari situ dia bisa tau, kalau seokjin masih menyayangi dan mengkhawatirknnya. Seokjin mengambil satu tangan yeora dan menggenggamnya. Tak banyak bicara seokjin pun berjalan terlebih dahulu sambil menarik perlahan yeora yang mengikutinya di belakang. Disini yeora semakin yakin, seokjin akan memaafkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
With Him?!|KSJ [complate]
Fiksi Penggemar[complate] Menjalin hubungan pernikahan bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika kalian belum menjalin komunikasi dengan baik sebelumnya. Lalu apa jadinya jika kalian harus menikah dalam waktu 1 minggu dengan orang yang tak pernah bertemu dengan mu se...