Yeora's POV
"Aku... Bi-sa jelaskan."
Ucapku terdengar gagap karena raguku untuk mengatakan kesalahan yang sudah ku buat. Aku menyembunyikan kedua lenganku di belakang punggungku untuk memegang gagang pintu yang patah karenaku.
Menegangkan dan mengerikan, di tambah seokjin yang menatapku datar, cenderung memandangku marah. Tunggu, sepertinya dia sudah tau kesalahanku?
"Seokjin maafkan aku...." ucapku lirih pada akhirnya dan menunduk tak memandang seokjin.
"Bisa berhenti meminta maaf? Kau sering mengatakannya tanpa aku tau apa salahmu."
Ucap seokjin terdengar dingin itu mampu membuat ku kembali menatapnya, dia ternyata benar-benar marah.
"Sekarang katakan, apa salahmu kali ini? Apa kau berm-."
"Iya maaf maaf, aku tidak sengaja mematahkan gagang pintunya. Pasti ini harganya mahal makanya kau sangat marah." ucapku memutus emosinya dan menunjukan gagang pintu yang telah ku genggam.
Tak ada sautan darinya, dia hanya diam membisu menatap ku dan gagang pintu itu bergantian. Aku tak bisa diam, tentu saja aku memasang wajah senduku agar bisa meluluhkannya.
Untuk beberapa saat tak ada suara sedikitpun dari kami berdua, kami hanya diam saling menatap satu sama lain.
"Kau sangat marah ya? Maaf aku tidak sengaja, lagi pula aku akan gantikan ini. Aku janji." ucapku meyakinkannya agar dia tidak terlalu marah. Walaupun sejujurnya aku agak aneh, mengapa dia begitu marah hanya karena gagang pintu, setauku seokjin tidak se-temperamen ini.
Dia tak menjawabku. Dia malah menunduk mengusap wajahnya dan menghembuskan nafas beratnya. Setelahnya dia kembali menatapku, wajahnya kini sudah berubah seperti biasa, tak sedingin tadi.
"Maaf aku salah paham, kemari lah. Kita makan bersama."
Salah paham? Maksudnya apa? Dan waalaupun wajahnya tak sedingin tadi, tapi aku merasakan perbedaan darinya. Kali ini dia tidak menatap mataku dengan lama, cenderung singkat dan menghindar.
Tunggu, apa aku melakukan kesalahan yang lain? Dengan sedikit ragu aku tersenyum padanya yang sudah kembali melanjutkan makannya dan berjalan mendekatinya. Ada sesuatu yang di sebunyikan seokjin, aku tau itu.
Aku tau itu....
🏵🏵🏵🏵
Seokjin jadi tidak banyak bicara, walaupun sikap manisnya masih ia lakukan. Aku jadi parno sendiri di buatnya.
Kali ini aku sedang berada dalam perjalanan pulang bersama seokjin, setelah seokjin marah tadi. Aku memutuskan untuk menunggunya dan pulang bersamanya.
Dan di dalam mobil ini, aku merasa atmotsfer yang berbeda. Rasa kembali seperti saat pertama kali aku pergi bersama dengan seokjin. Kami tak banyak bicara.
Aku melirik seokjin yang sedari tadi diam, dia terlihat memandangi tabletnya dengan pandangan kosong. Tunggu, dia bukan memandangi tabletnya, tapi dia melamun. Tuhkan benar, ada yang salah dengan seokjin.
"Seokjin" panggilku,Dia tak menyautkan dan masih dalam posisinya
"Seokjin." panggilku lagi, namun dia masih melamun. Aku memutuskan untuk meletakan tanganku di lututnya. Dan itu berhasil, kali ini dia menoleh padaku dengan senyumnya.
"Eh, ada apa yeora?" tanya nya padaku.
"Kau baik-baik saja?" tanya ku khawatir padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
With Him?!|KSJ [complate]
Fanfiction[complate] Menjalin hubungan pernikahan bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika kalian belum menjalin komunikasi dengan baik sebelumnya. Lalu apa jadinya jika kalian harus menikah dalam waktu 1 minggu dengan orang yang tak pernah bertemu dengan mu se...