Yeora dan seokjin sudah kembali ke rumahnya sekarang. Setelah 3 hari menetap di rumah sakit, akhirnya yeora bisa menghirup udara segar lagi di rumahnya. Para asisten rumah tangga menyambut kedatangan mereka berdua. Kini Seokjin sedang menuntun yeora menaiki tangga rumahnya menuju kamar. Mereka terlihat bahagia bersama. Sambil melangkah berdampingan, mereka juga berbincang saat dalam perjalanan menuju kamarnya.
"Apa tangan mu masih sakit?" Tanya seokjin menanyakan tangan yeora yang terjait itu yang sedang di genggamnya hati-hati.
"Sedikit, tapi tidak apa-apa." Jawab yeora yakin memberikan senyuman terbaiknya untuk seokjin. Seokjin mengangguk dan mencium perban tangan yeora. Yeora yang di perlakukan seperti itu pun hanya tersenyum bahagia.
"Lalu, bagaimana dengan namjoon Oppa? Aku lupa menanyakan kabarnya." Tanya yeora pada seokjin.
"Dia sepertinya sedang gila. Setiap hari dia jadi semangat sekali jika datang ke rumah sakit. Aku saja kebingungan gara-gara itu." Jawab seokjin sambil terkekeh membuat yeora ikut terkekeh.
"Loh kok bisa? Ada apa ya?" Tanya yeora bingung yang juga di balas gelengan bingung oleh seokjin.
Mereka pun sampai di kamarnya, Yeora di bawa untuk merebahkan tubuhnya di kasur dengan sangat hati-hati oleh Seokjin. Dia juga menarik selimut hingga sebatas perut. Sedangkan Yeora masih tersenyum memperhatikan Seokjin.
"Aku sudah baik-baik saja." Ucapan yeora itu membuat Seokjin menoleh pada Yeora. Dia terkekeh atas tingkahnya yang mungkin cukup berlebihan itu.
"Aku takut kau belum baik-baik saja." Ucap Seokjin sambil menduduki dirinya di pinggiran kasur samping Yeora. Yeora yang melihat kekhawatiran Seokjin pun, kini menggenggam salah satu lengan Seokjin dan mengusapnya memberi kehangatan dan ketenangan.
"Selama kau di sampingku. Aku akan baik-baik saja." Ucap Yeora dengan lembut itu membuat Seokjin semakin jatuh cinta pada nya. Dan selanjutnya Seokjin pun balas menggenggam tangan yeora.
"Aku janji, aku akan selalu di samping mu." Ujar seokjin membuat senyuman keduanya semakin melebar.
"Aku tidak tau, apa yang bisa ku balas atas semua kebaikan mu. Aku terlalu banyak melakukan kesalahan padamu tapi kau masih bisa memaafkan ku. Aku bersyukur, kau lah yang menjadi suami ku. Maaf, dulu aku terlalu egois. Aku..." ucapan yeora terhenti karena air mata bahagianya mengalir begitu saja, membuatnya tak sanggup melanjutkan perkataannya. Sedangkan Seokjin dibuat tersentuh olehnya, dia pun langsung mengusap air mata Yeora dan mengelus lembut pipi Yeora.
"Aku yang minta maaf, maaf waktu itu aku tidak mendengar penjelasan mu. Aku sudah tau apa yang terjadi padamu melalui CCTV rumah sakit itu. Dan kebetulan, orang yang menolong mu saat itu adalah Hoseok. Maaf ya, aku juga egois saat itu." Terang Seokjin membuat Yeora kembali menatap Seokjin.
"Syukurlah kau sudah tau, tapi aku juga harus bilang padamu. Saat di rumah sakit itu. Aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ku dengan woseok. Aku memilih mu dari pada dia. Tapi jauh dari dugaan ku, woseok malah melakukan...."
"Sttt, jangan di lanjutkan ya, aku tidak mau dengar itu. Yang penting kau sudah bersama ku sekarang." Potong Seokjin membuat Yeora menarik nafasnya dan mengangguk patuh. Seokjin yang melihat itu pun mengusap rambut Yeora lembut membuat Yeora merasa nyaman.
"Seokjin, aku juga ingin minta maaf lagi padamu." Ucap Yeora terdengar lirih dan tak mau menatap Seokjin itu, lantas membuat Seokjin penasaran.
"Tentang apa?" Tanya Seokjin penasaran
"Anu.... maaf. Aku belum bisa menjadi istri mu yang baik. Maaf juga kemarin-kemarin aku tidak siap untuk melakukan itu dengan mu. Saat itu..." Seokjin yang tadinya diam mendengarkan akhirnya mengerti apa yang di bicarakan oleh Yeora. Dia juga tak mau memaksa Yeora dan mencoba mengerti keadaan Yeora. Maka dari itu Seokjin pun kini memutuskan pembicaraan yeora agar yeora tidak merasa bersalah lagi padanya
KAMU SEDANG MEMBACA
With Him?!|KSJ [complate]
Fanfiction[complate] Menjalin hubungan pernikahan bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika kalian belum menjalin komunikasi dengan baik sebelumnya. Lalu apa jadinya jika kalian harus menikah dalam waktu 1 minggu dengan orang yang tak pernah bertemu dengan mu se...