Sinar mentari menyambut kesadaran seokjin, saat ia membuka mata, sebuah sinar yang sangat terang lah yang menyambutnya. Membuatnya mengernyit dan memejamkan matanya berkali-kali. Bermaksud agar sinar tersebut dapat menyesuaikan diri di retina matanya.
Dia kini bisa melihat objek di sekitarnya dengan jelas, tak nampak yeora yang menunggunya terbangun, membuautnya melirik sekitarnya mencari keberadaan istrinya tersebut. Tak susah mencari, seokjin pun sudah menemukan yeora sedang berbincang sambil mengeringkan rambut yeonjun yang terlihat sedikit basah itu. Seokjin bisa menebak, yeora pasti baru saja selesai memandikan yeonjun. Pemandangan itu sangat menghangatkan seokjin. Dia begitu terharu, melihat yeora bisa menjadi sosok ibu yang baik walaupun ia belum menjadi ibu sesungguhnya.
Seokjin kini hanya diam memperhatikan keduanya, yeonjun yang terus tersenyum menjawab perintah dan pertanyaan yeora dengan polosnya, sedangkan yeora terus mengoceh panjang lebar layaknya seorang ibu yang menasihati putranya. Bukan kah itu sangat lucu?
Soal Yeonjun, seokjin sudah tau semuanya dari yeora tentang, seokjin juga tau alasan yeora ingin mengadopsi yeonjun. Kini sudah 3 hari berlalu setelah kehadiran yeonjun, seokjin rasanya semakin sayang terhadapnya. Entahlah, mungkin benar anak itu bukan darah daging nya. Tapi entah kenapa, seokjin merasa memiliki sebuah ikatan dengan yeonjun, membuat perasaan asing menghilang dalam waktu sekilas. Yeonjun, dia anak yang benar benar menarik, Tampan dan menggemaskan. bodoh sekali orang tuanya sudah menyia Menyiakan anak seperti nya.
Kini seokjin kembali memperhatikan anak itu. penampilan nya jauh berbeda dari sebelumnya. Kemarin debu menodai kulit bersih nya, dengan tubuh yang kurus dan baju compang-camping di tubuhnya. Sekarang, rambutnya sudah tertata rapih, kulit putih dan bersih nya tampak jelas, mata biru nya terpancar indah, dengan pipi yang mulai berisi membuat kesan manis pada wajah tampan yeonjun yang semakin nampak. Seokjin sangat beruntung berkali-kali lipat. Dengan baiknya Tuhan bisa memberikan karunia terindah seperti yeonjun, di tambah dia bisa mendapatkan istri sebaik hati yeora. Sungguh sangat sangat beruntung.
"Appa!" Sapa yeonjun antusias dan ceria saat matanya tak sengaja melirik seokjin yang sedang menatap nya dengan senyuman hangat. Yeora yang melihat yeonjun se ceria itu ikut menoleh ke arah pandangan yeonjun. Disana, ia menemukan seokjin yang sedang terduduk menatap mereka berdua.
"Selamat pagi yeonjunie...." sapa seokjin pada yeonjun layaknya seorang ayah. Yeonjun hanya tersenyum menunjukan giginya, dia terlihat ingin mendatangi ayahnya tersebut. Tapi sebelumnya ia meminta izin yeora terlebih dahulu dengan cara menatap yeora berbinar. Melihatnya yeora tersenyum lebar. Sambil merapihkan rambut putranya ia tentu saja lansung mengizinkannya.
"Pergi lah, tapi hati-hati dengan luka appa ya." Ucap yeora pada yeonjunmengingatkan
Yeonjun yang menurut pun hanya mengangguk sebelum akhirnya ia berlari kecil mendekati ranjang seokjin. Yeora hanya menatap nya saja sambil tersenyum, setelahnya dia bergerak merapihkan seluruh pakian bekas yeonjun tadi malam, dan beberapa alat seperti sisir, bedak, dan peralatan lainnya.
Kini yeonjun bersusah payah naik ke atas ranjang seokjin dengan memanjat melalui kursi yang berada di samping ranjang itu. Seokjin dengan hati-hatinya langsung menangkap putranya tersebut agar tidak terjatuh. Membuat yeonjun kini sudah ter duduk di samping seokjin, menyapa seokjin dengan ceria.
"Appa! Appa! Apa tadi malam Appa bermimpi?" Tanya yeonjun antusia, dengan cara bicara nya yang belum lancar menyebut huruf R ataupun beberapa huruf lainnya. Mendengar itu Seokjin terkekeh gemas dibuatnya, dia merangkul putranya tersebut agar ikut bersandar di sampingnya sambil mengusap rambut anak nya hangat.
"Hmm appa bermimpi apa ya semalam?" Ucap seokjin seolah berifkir memikirkan mimpinya, walaupun dia tau bahwa tadi malam ia tak bermimpi apapun.
"Aku tadi malam bermimpi seru Appa. Tadi aku bercerita pada eomma, eomma bilang itu hanya mimpi dan tidak akan menjadi kenyataan." Ucap yeonjun mengadu dengan sangat gemasnya membuat yeora menoleh menatap seokjin yang juga menatapnya sambil terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
With Him?!|KSJ [complate]
أدب الهواة[complate] Menjalin hubungan pernikahan bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika kalian belum menjalin komunikasi dengan baik sebelumnya. Lalu apa jadinya jika kalian harus menikah dalam waktu 1 minggu dengan orang yang tak pernah bertemu dengan mu se...