"Kau sedang apa?"
Setelah mengatakan itu, yeora membuka mata beratnya perlahan. Dan pemandangan yang ia dapat adalah seokjin yang sedang memejamkan matanya dalam posisi tidur terlentang.
"Seokjin? Kau sudah tertidur?"
Tanya yeora lagi yang kini berbisik. Dan langsung terdiam menunggu jawaban dari seokjin. Namun nihil, tak ada jawaban dari seokjin. Sontak rasa cemas menghampiri yeora saat dia tersadar, dia sedang berada di rungan yang gelap setelah bermimpi buruk tadi. Ingatan mengenai sebuah artikel yang mengatakan "jika kau terbangun tengah malam setelah mimpi buruk, itu berarti sosok tak kasat mata lah yang membangunkan mu". Setelah mengingat jelas isi artikel itu, yeora lantas langsung mendekatkan dirinya kepada seokjin, dia menyembunyikan kepalanya di lengan seokjin sambil memegang erat gulingnya.
"Seokjin, bangun...." bisik yeora berharap seokjin mendengar, namun disisi lain dia juga tak tega membangunkan seokjin.
"Yeora?" panggil seokjin pelan.
"Seokjin!!!" pekik yeora tanpa sadar dan langsung mendongkak menatap seokjin yang juga menatapnya dari kegelapan.
"Hey, kau kenapa?" tanya seokjin yng ikutan panik.
"Aku bermimpi buruk." ucap yeora dengan suara tercekatnya.
Seokjin menghembuskan nafas leganya, dia pikir yeora melihatnya sedang memainkan ponsel yeora. Ternyata yeora terbangun karena bermimpi buruk.
"Tidur lah, ada aku disini." ucap seokjin mencoba menenangkan yeora. Dan menepuk tangan yeora yang mencengkram lengannya.
"Tapi..." yeora menjeda ucapannya.
"Kenapa?" tanya seokjin.
"Itu..."
"Apa?"
"Aku tidak bisa tidur. Bayangan di kegelapan menyeramkan." bisik yeora yang merasa takut saat melihat bayangan-bayangan barang yang berada di kamarnya itu. Bukannya kasian seokjin malah terkekeh.
"Itu hanya firasat mu saja. Ayo tidur, aku akan menunggu mu sampai tertidur."
"Tidak tidak, jangan seperti itu." cegat yeora cepat membuat seokjin heran.
"Lalu? Kau mau lampunya di nyalakan?" tawar seokjin.
"Tidak, kalau sepeerti itu, tidur mu akan tidak nyenyak lagi." jawab yeora cepat
"Lalu?" tanya seokjin makin kebingungan.
"Boleh kah.... Aku memeluk mu? Aku- a-."
"Kemarilah." ucap seokjin memotong perkataan yeora, sambil menarik yeora kedalam pelukannya.
"Tidurlah, ada aku yang menemani mu. Tidak ada yang namanya hantu." bisik seokjin tepat di telinga yeora sambil menepuk-nepuk punggung yeora. Yeora tak menjawab, dia diam untuk seperkian detik. sebelum akhirnya membalas pelukan seokjin, dan menyamankan posisinya.
"Terimakasih, selamat malam seokjin." ucap yeora dalm pelukan seokjin.
"Iya, selamat malam." balas seokjin. Dan setelah itu, yeora pun menutup matanya. Dan seokjin yang masih membuka matanya menatap bulan yang terlihat dari balik jendela. Dia mengingat akan ponsel yeora yang ia sembunyikan di balik bantalnya.
"Mungkin tidak hari ini." batin seokjin dan akhirnya menyusul yeora untuk memejamkan matanya.
****
Kim seokjin POV
Kali ini aku terbangun lebih awal dari biasanya. Aku sudah rapih dengan pakian lengkap ku, dan memutuskan untuk keluar dari kamar pakaian. Saat aku sudah berada di kamar tidurnya, aku melihat yeora yang sedang kebingungan sendiri sambil mengangkat bantal-bantal yang berada di sofa kamar ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
With Him?!|KSJ [complate]
Fiksi Penggemar[complate] Menjalin hubungan pernikahan bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika kalian belum menjalin komunikasi dengan baik sebelumnya. Lalu apa jadinya jika kalian harus menikah dalam waktu 1 minggu dengan orang yang tak pernah bertemu dengan mu se...