Republish | 01/03/20
“Mbak enggak apa-apa, ‘kan? Mbak demam? Ini AC udah paling dingin lho, Mbak. Tapi dari tadi Mbak Iccy kipasin wajah melulu,” celoteh Niar khawatir.
Kissy menghentikan tangannya yang sedari tadi sibuk mengipasi wajah. Sejak interaksi terkahirnya dengan Rama, Kissy merasakan wajahnya memanas. Berkali-kali dia mencoba mengenyahkan ingatan akan tingkah Rama yang sengaja menggodanya seperti biasa. Namun, baru kali ini Kissy merasa godaan Rama tak semestinya.
"Enggak apa-apa. Kamu nyetir aja yang benar." Kissy menarik napas panjang dan menghentikan gerakan tangannya.
"Maaf, ya, Mbak. Tadi aku datangnya enggak tepat. Jadi gangguin Mbak sama Mas Rama pacaran, 'kan."
Sontak Kissy menoleh cepat ke arah Niar. Dia berdecak sebal seraya berkata, "Ngawur! Siapa yang pacaran, sih. Malahan kamu datangnya udah di waktu yang tepat. Tepat banget malah."
Niar tertawa renyah mendengar elakan Kissy. "Kan kalo aku datangnya agak lamaan, Mbak sama Mas Rama bisa kissu-kissu dulu tadi. Wajah kalian aja udah mepet banget gitu. Makanya aku sempat mau balik badan. Eh, kepergok duluan sama Mas Rama."
"Kissu in your dream!" Kissy memutar bola mata jengah. Dia lantas menyilangkan kedua tangan di depan dada dan menatap lurus ke depan.
"Iya, in my dream aja akhirnya karena kissu kalian gagal gara-gara aku datang." Niar mendesah kasar dan bergumam, "Tapi beneran Mbak enggak mau kalo dikissu Mas Rama?"
Muncul semburat merah muda di kedua pipi Kissy yang ranum. Ingatannya kembali pada saat Rama menautkan tatapan mereka dalam jarak yang sangat dekat. Hal itu sukses membuat Kissy hendak mengulum senyum, tetapi dia urungkan dan menggantinya dengan dehaman.
"Tadi aku lagi cerita soal rencana kita buat cari info tentang kiriman paket makan siang itu. Aku bilang kalo kamu masih hafal muka Babang Go Food-nya. Terus ada yang ngantar kopi dari kafe seberang. Padahal aku belum pesan lho! Aneh, 'kan?" jelas Kissy kemudian, meluruskan cerita sebenarnya sebelum Niar kembali berkhayal dan semakin membuat wajahnya panas dengan pertanyaan-pertanyaan imajinatifnya.
Niar mengangguk-angguk sebentar. Dia menurunkan kecepatan ketika menikung ke arah kiri. "Pantas saja Mbak Kissy tadi langsung pergi. Padahal aku mau lho diajak nongkrong di kafe depan tempat siaran itu. Review kafe itu bagus-bagus di instagram soalnya, Mbak."
"Kapan-kapan aku aja ke sana sama anak-anak yang lain biar adil. Setelah masalah Handayu dan Jatmiko selesai. Udah ada kabar dari mereka?" Kissy kembali membuka topik baru yang lebih penting untuk dibicarakan.
Niar yang semula menyetir dengan santai, kini menegakkan tubuhnya dan duduk dengan benar. Dia paham kalau kali ini Kissy sedang berbincang sebagai atasannya, bukan sebagai teman.
"Belum ada, Mbak."
Kissy memijat pelipisnya. Kliennya satu itu benar-benar membuatnya hilang kesabaran. Tidak ada kabar mengenai kejelasan pesanan mereka, padahal deadline pengerjaan gaun pengantin mereka tinggal hitungan hari. Jika mereka memang berniat membatalkan kerjasama, paling tidak mengabari Kissy jauh-jauh hari. Bukannya menghilang tanpa kabar bak jin seperti ini.
"Waktunya tinggal satu minggu lagi, 'kan? Kalo sampai tiga hari ke depan mereka belum juga bisa dihubungi, anggap saja kerjasama kita dengan mereka batal. Close order-an dari mereka segera. Andai mereka datang untuk melanjutkan dan enggak terima kita batalin sepihak, biar nanti aku kembalikan DP yang sudah masuk."
"Baik, Mbak."
"Oh, iya." Kissy menoleh sebentar ke arah Niar. "Undangan acara pernikahannya Gayatri yang kamu berikan kemarin, minggu ini, 'kan?"
Niar langsung mengangguk mantap.
"Oke, kamu ikut, ya."
"Enggak sama Mas Rama aja perginya, Mbak?"
Pertanyaan spontan Niar langsung dihadiahi pelototan dari Kissy. Niar pun mingkem dengan senyum kikuk. Dia mulai menyetir dengan tenang, tidak berani menggoda atasannya itu lagi sampai mobil yang mereka kendarai memasuki pelataran sebuah restoran.
Tbc
Malam, Dears!
Sudah baca bab sebelumnya?
Kalo sudah, coba baca lagi. Ada beberapa yang Hara ubah setelah menyadari sesuatu yang enggak logis ke depannya.
Kalo belum baca, alhamdulillah. Monggo baca dulu bab #04.2
Malam ini Mbak Kissy exist, nih. Hara mau tanya, boleh?
1. Ada yang bisa nebak jalan cerita ini?
2. Sudah bisa nebak siapa yang bakal jadi main lead pria cerita ini?
Happy reading, Dears! ^^
Vote, komen, dan share cerita ini ke temen kalian kalo kalian suka. Arigatou Gozaimasu and Saranghae. 😘❤
Big hug,
Vanilla Hara
27/05/19
KAMU SEDANG MEMBACA
COFFEE BREAK | ✔ | FIN
General FictionKissy sangat menggilai kopi. Baginya, kopi adalah konsumsi wajib sebelum dia bertarung dengan kata-kata yang akan mengudara menemani pendengar setianya. Lewat kejadian mendongkolkan, Kissy akhirnya mengenal dan dekat dengan pemilik kafe di seberang...