Republish | 06/03/20
Halo, Zheyeng! ^^
Ini update kedua Hara buat kalian karena telat update kemarin. Doakan saja rajin update biar cerita ini cepat selesai. Hara sudah gatal pengin update cerita baru setelah cerita ini kelar.
Happy reading! ^^
=============
Kissy menoleh secepat mungkin saat mendengar pernyataan Abrisam. Wajah keduanya sangat dekat, apalagi Kissy melihat senyum jail tersungging di bibir pria itu. Hal itu sukses membuat Kissy menyadari satu hal. Dia salah paham dan Abrisam menikmati kesalahpahaman yang sudah pria itu perbuat selama beberapa hari ini.
"Minggir!" Kissy mendorong tubuh Abrisam yang masih membungkuk menyamakan tingginya.
Gerakan halus Kissy tak membuat Abrisam terhuyung. Pria itu masih bergeming ketika menegakkan tubuh dengan santai. Seutas tawa terlepas melihat wajah Kissy yang memerah.
"Sepertinya, segelas Bellini membuatmu mabuk, ya? sindir Abrisam.
Kissy mendengus keras seraya berusaha membuka tuxedo Abrisam pada pundaknya. Setelah terlepas, Kissy melemparkannya ke dada bidang Abrisam.
"Menyebalkan!" selorohnya ketus sebelum berbalik untuk pergi.
Namun, gerakan Kissy terbaca oleh Abrisam. Pria itu langsung mencekal tangan kiri Kissy, membuat langkah Kissy terhenti.
"Lepas!" Wajah Kissy sungguh merah padam sekarang. Dia muak meladeni tingkah aneh Abrisam yang terasa annoying sejak pertama kali mereka bertemu.
"Mau ke mana?"
Kissy memicingkan mata. "Bukan urusan Anda. Dan tolong, jangan ganggu saya lagi."
"Kalau begitu pakai ini." Abrisam menyodorkan tuxedonya kembali.
"Tidak mau. Itu bukan milik saya. Saya tidak suka mengambil atau memakai milik orang lain. Sekarang, tolong lepaskan saya."
Tatapan Abrisam yang semula santai, perlahan menajam. "Pakai tuxedo ini sekarang! Atau ...." Dia sengaja menggantung ucapannya.
Kissy mulai gerah menghadapi tingkah pria yang selalu menyebalkan di depannya ini. Jika Kissy ingat-ingat, pertemuannya dengan Abrisam tak pernah berakhir baik. Keduanya selalu saja terlibat perdebatan yang memuakkan.
Dengan kuat, Kissy mengempaskan cekalan tangan Abrisam. Sayang, tenaganya tak sebanding dengan tenaga pria itu. Abrisam malah semakin kuat mencekal pergelangan tangannya.
"Atau apa?" tanya Kissy marah saat melihat bahwa Abrisam tak berniat melepaskannya.
Abrisam menarik Kissy dalam sekali gerakan, membuat keduanya seperti sedang berpelukan. Abrisam meraba punggung polos Kissy seraya berkata, "Atau aku akan menyeretmu pergi dari sini dan merobek gaunmu. Memakai gaun ini atau tidak, itu terlihat sama bagiku. Toh gaun ini sama sekali tak menutupi tubuhmu, Kissy," ujar Abrisam sembari menggeram.
Tbc
Tinggalin jejak, ya ....
Big hug,
Vanila Hara
12/08/19
KAMU SEDANG MEMBACA
COFFEE BREAK | ✔ | FIN
General FictionKissy sangat menggilai kopi. Baginya, kopi adalah konsumsi wajib sebelum dia bertarung dengan kata-kata yang akan mengudara menemani pendengar setianya. Lewat kejadian mendongkolkan, Kissy akhirnya mengenal dan dekat dengan pemilik kafe di seberang...