My Dear 101

3.3K 411 19
                                    

'ddddddrrrt

ddddrrrrt

ddddddrrrt'

"Argh." Aku membuka mataku yang masih mengantuk, sebenernya masih pengen tidur selama satu atau dua jam lagi. Ini masih jam 6 pagi, siapa yang menelepon sepagi ini?

Staf (1)

mnet jahat banget sih.. semua kontak yang ada di hp ini namanya staf(1), staf(2), staf(3) dan seterusnya. oh, kecuali dongwook dapyeonim.

"halo?" aku menerima panggilan telepon tersebut tanpa membuka mata. "Cepat mandi dan bagikan bingkisan ini pada para trainee." ucap staf tersebut dengan bahasa tidak formal. Setelah mendengar suara dan cara sang staf berbicara, aku seketika mengetahui siapa dia. Una, staf pribadiku.

"Um.. iyaa.." baru saja kujawab, Una langsung mematikan teleponnya. Demi para traineeku tercinta, aku segera bangkit dari kasur, lalu mandi. Setelah aku siap, aku segera berjalan meuju pintu keluar. Saat aku membuka pintu, Una sudah berdiri disana dengan seragam stafnya. "Buruan, hari ini hari terakhir mereka latihan sebelum besok re-evaluasi." Ucap Una. "Iya iya iya."

Una mengantarkanku ke sebuah ruangan. Ruangan itu dipenuhi dengan tayangan CCTV yang di instal di asrama, dan disana terdapat pula mic. "Ini Dr. Choi, tolong sampaikan ucapan selamat pagi dan perintahkan para trainee untuk berganti baju dengan seragam lengkap dan berkumpul di lapangan." kata salah satu staf yang ada disana.

"Kami akan menyalakan alarm paginya, setelah alarm dimatikan, giliranmu berbicara, ok?" ucap Una. Staf lain tampak terkejut karena Una mengobrol denganku tanpa menggunakan bahasa non-formal. "Tenang, kami sudah dekat." aku tersenyum kepada staf lainnya, lalu para staf lain mengangguk-angguk.

Para staf menyalakan alarm dengan title song para trainee, 'X1_MA.'. Para trainee satu persatu mulai bangun dengan susah payah. Rasanya aku seperti bercermin, cara mereka bangun tidak beda jauh dengan cara aku bangun pagi ini.

Lagu X1_MA selesai, lalu aku berbicara. "Selamat pagi, 101 trainee!" ucapku dengan nada senang. "Apa kalian tahu siapa aku?" tanyaku pada mereka. Dari rekaman CCTV dapat terdengar suara mereka bersahutan, ada yang memanggilku dokter, noona, bahkan nama lengkapku. "Benar sekali, aku mentor X kalian, Choi Hyerin. Karena sebentar lagi hari re-evaluasi akan tiba, aku ingin memberikan sesuatu pada kalian semua. Tolong berkumpul di lapangan pusat pelatihan dengan menggunakan seragam lengkap, oke?"

"Oke~!" sahut para trainee.

"Apa waktu satu jam cukup?" tanyaku. "Iya~" jawab mereka berbarengan. "Oke, aku akan tunggu kalian semua~"

Micnya aku matikan, lalu aku menoleh ke staf yang ada di sebelahku, "udah kan?"
Staf di sebelahku mengangguk.

Aku segera berjalan ke tempat yang tadi aku sebutkan, menunggu disana. Beberapa staf lain membawa bingkisan snacknya masuk, menyimpannya dengan rapih di sebelahku lalu menutupinya dengan kain biru tua.

Tidak sampai 1 jam, tiba-tiba seseorang nongol di pintu. Dia Dongpyo. Ia tampak terkejut melihat lapangan yang masih kosong. "Wah, daebak, belom ada siapa siapa?" tanyanya sambil menatapku. Aku menggelengkan kepala sambil tersenyum. "Sini masuk, baris sesuai kelas."

Dongpyo yang berada di kelas B segara berjalan mendekatiku lalu berdiri sendirian di lapangan luas itu.  "Kenapa kamu cepet banget?" tanyaku. "Soalnya aku menang hompimpa buat mandi duluan." jawab Dongpyo sambil ketawa. "Wah.. Persaingan yang sangat ketat."

"Noona, ini ga dishoot?" tanya Dongpyo sambil celingak celinguk, ia tidak menemukan kamera dimanapun. "Engga, Dongpyo umur kamu berapa?" jawabku. "17~" Jawab Dongpyo.

"Emang enakan manggil pake Noona ya?"
"aku suka aja manggil Noona kayak punya kakak cewe"
"oh oke deh"

"Dongpyo, selama ini ada masalah ga?"
"hmm.. Ngga sih.. Kayaknya.. Pokoknya aku lagi ngambis buat masuk kelas A."
Aku tepuk tangan sambil ketawa, "oke deh, aku percaya kamu pasti bisa."

My X Mentor || Produce X 101 ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang