Young, Dumb, but Rich

1.4K 228 22
                                    

"KIM YOHAAAN SENDAL GW!!" teriakku sambil mengejar si mantan atlet taekwondo itu. Si yang merasa terpanggil malah nyengir, "JUNHO TANGKEP!" teriaknya sambil ngelemparin sendal jepit biru muda punyaku. "okei okei!" Junho bak lagi main kasti, serius banget mukanya pas mau nangkep.

Tapi jadinya Eunsang yang nangkep, dia ada di depan Junho dan dianya loncat. "Eh sang kabur sang yang punyanya datang!" komando Yohan. Eunsang langsung ngibrit ke kelas lain, ga kira-kira dia juga larinya cepet banget.

"WEYY BALIKIN SENDAL GW INI GW LARI LARI PAKE SENDAL SEBELAH DOANG UDAH KAYAK GEMBEL!!" pekikku masih sambil ngejar Eunsang. "Gembel kok cantik," celetuk Sihun begitu aku berlari melewatinya. "Hun kedengeran tuh," ucap Hyeonsu yang melihat reaksiku pas lagi lari. "Ya gapapa bagus," Sihun terkekeh.

"Eunsang astagfirullah kamu jangan bikin aku marathon dong," pintaku ngos-ngosan. Eunsang berhenti berlari dan berbalik, aku yang kaget karena dia berhenti tiba-tiba jadi gabisa ngerem, akhirnya aku nabrak Eunsang dengan tangan terbuka. Eunsang tersenyum sambil memelukku.

"E-eunsang ih.." aku malu karna wajah kami yang begitu dekat. "Hehe," si rambut merah keunguan itu tertawa manis.

Oh tidak semudah itu, aq tidak akan tertipu.

Tanganku yang memeluk pinggang Eunsang menggapai-gapai, mencoba meraih sendalku yang ia sembunyikan di belakangnya. Tapi eunsang juga tidak terkecoh, dia ngelempar sendalnya ke belakang, dan ternyata ditangkep Seungyeon.

"Mh, ditangkep Seungyeon mah gabakal balik lagi, paling ntar ketemu ketemu sendalnya nyangsang di atas pohon." ucap Jinhyuk yang lagi duduk disana.

"Seungyeon!" aku mau ngelepas pelukan Eunsang, tapi Eunsang malah narik tangan aku. "Cium dulu baru Eunsang lepasin." ucapnya imut tapi mengintimidasi. "Sang, gelut yuk." aku menatapnya kesal, pipi aku udah panas gara gara kelakuan anak ini. "Engga mau, Eunsang ga suka gelut." jawab Eunsang. "Kiss" pintanya lagi.

Aku mengecup pipi Eunsang sekilas, terus langsung melarikan diri buat nyari sendal.

Makin hari, Eunsang makin nekat, apakah virus Yohan sudah menyebar?

"Jinwoo! Liat Seungyeon ga?" tanyaku. Lelaki gembil itu menggeleng, pipinya menggembung karena ia sedang makan puding. "Kamu disogok puding ya sama mereka?" aku menatapnya penuh curiga. Kedua mata bulat Jinwoo menatapku, ia kembali menggeleng. "Kamu gamau aku jajanin es krim lagi?" ucapku. "Mau." Jinwoo mencebikkan bibirnya. "Kamu dapet puding ini dari siapa?" tanyaku. "Bang Yohan." jawab Jinwoo.

...kan

"Mereka kemana?" tanyaku lagi.
"Es krimnya dua ya?"
"Iya iya"
"Ke lapangan indoor" jawab Jinwoo.

Aku pun segera berlari kesana, dan disana ada Yohan sama Junho gatau lagi nyemilin apaan soalnya langsung disembunyiin. "Lah ngapain kamu disini?" tanya Yohan. "Ngapain ngapain, sendal aku ih Yohan." Aku berjalan masuk ke lapangan sambil cemberut. "Itu di Seungyeon kan," jawab Yohan. "Iya terus Seungyeonnya mana?" tanyaku. "Tuh," Yohan nunjuk ke belakangku.

"Serius Yohan, aku ga bakal tertypu lagi." aku melipat tanganku di dada. "Engga, ih, itu seriusaan!!" bibir Yohan manyun manyun sambil nunjuk ke belakangku. Terus kedengeran suara Seungyeon yang cekikikan dari belakang, dia langsung kabur keluar.

Aku menghela nafas, terus akhirnya jalan balik lagi keluar. Di tengah jalan aku ketemu sama Hyungjun ama Dongpyo. "Kalian.. Bantuin aku dong.." ucapku lemes. "Bantuin apa?" tanya kedua anak imut itu bersamaan.

"Itu sendal aku dibawa kabur sama Seungyeon.." ucapku. "Ohh.. Oke," Hyungjun bangkit, dia ngeregangin kakinya, sementara Dongpyo celingukan nyari kemana Yunseong nyari.

My X Mentor || Produce X 101 ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang