X.
[eks].1. The Roman Numberal for 10.
2. An Indentified Person.
3. An Unknown.Dasar dunia hiburan, bisa bikin hidup trainee naik dan turun seenak jidat. Mau bagaimanapun, aku yang cuma jadi pemeran pinggiran ini gak bisa ngapa-ngapain.
"Noona," panggil Hyungjun sekian kalinya karena aku gak kunjung ngegubris remaja lelaki bermarga Song itu. "Eh iya jun? Kenapa?" tanyaku. "Itu dipanggil staf, katanya mau berangkat sekarang.." cicitnya kecil, mata bulatnya berkedip beberapa kali. Di ujung lorong aku bisa ngeliat Una yang udah nunggu sambil nyilangin tangan di dada.
Hari ini penentuan member X, setelah para trainee yang tereliminasi dipulangkan dulu.
Jam 7 malam nanti, Daepyonim bakal nge-vidcall para trainee yang jadi kandidat member X.
Sedangkan aku sekarang, mulai pagi ini, bakal ngedatangin para trainee ke tempatnya masing-masing buat bawa kabar buruk.
Kalau aku ngedatangi mereka, berarti mereka gak berhasil terpilih jadi member X.
Aku masuk ke dalam mobil walaupun enggan, karena mau gamau ya tuntutan pekerjaan. Hitung hitung salam perpisahanlah.
Pertama, kami pergi ke YG entertainment, karena janji bertemunya sudah dibuat.
Di gedung yang notabene berwarna hitam-gold itu aku menunggu sampai ada staf yang akan mengantarkanku ke tempat Mahiro dan Guno berada. "Hyerin!" panggil Guno begitu ia melihatku, ia tau kalau aku berkunjung berarti ia gagal menjadi trainee X, tapi tetap saja ia terlihat senang, matanya tersenyum seperti biasanya.
"Guno.." panggilku sambil berpelukan dengannya. "Mahiro.. " lalu aku menoleh ke lelaki yang berasal dari jepang itu, memeluknya.
Aku belom boleh nangis.
"Makasih ya.. Kalian udah ngelakuin yang terbaik.." ucapku, kedua trainee YG itu mengangguk. "Apa kalian ada rencana lain setelah ini?" tanyaku. "Oh, aku akan kembali ke Jepang dulu." jawab Mahiro spontan, sepertinya memang sudah direncanakan. "Aku juga sepertinya bakal pulang dulu," Guno mengikuti. "Aku.. Gak bisa disini lama-lama, aku harap kalian sampai di kampung halaman dengan selamat ya, jangan lupa kembali dan bawain oleh-oleh." candaku. "Pasti," Mahiro tersenyum.
Kembali menaiki mobil, kini meluncur menuju Maroo Entertainment. Disana untuk menemui Lee Woojin dan Lee Taeseung, tapi Taeseungnya ga ada. "Taeseung-ah.. Kemana?" tanyaku ke teman per-semarga-annya, Woojin. "Oh, dia.. Belom datang, kayaknya masih kurang sehat di rumahnya." jawab Woojin. "Oh.." aku menoleh ke arah Una yang memperhatikanku dari belakang dan memperoleh gelengan.
Ya karna masih banyak tempat yang harus dikunjungi, aku gak bisa ke rumahnya Taeseung.
Kunjungan tiap agensi terus berlanjut, sampai akhirnya kami ke stasiun kereta. "Ngapain?" tanyaku ke Una, Una hanya menunjuk seseorang yang sedang berdiri di depan sebuah subway ads, dari jauh aku langsung bisa mengenali orang itu.
Kang Seokhwa, si manis trainee individual.
Bukan si manis jembatan ancol, ya gaes.
"Seokhwa-ah!" panggilku, dan si pemilik nama langsung menoleh. Matanya membulat saat melihatku, lalu ia berlari mendekat. "Noona!" ia tersenyum.
Tapi pas kita pelukan, Seokhwa diem aja, dia nyoba buat nahan isakannya, tapi tetep aja kedengeran. "Seokhwa jangan nangis.. Kamu udah ngelakuin yang terbaik kok.." aku mengusak rambutnya. "Ngga.. Aku sedih aja.. Aku kira karena aku trainee individual aku gak bakal bisa ketemu noona lagi..." ceritanya sambil sesenggukkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My X Mentor || Produce X 101 Imagine
Fiksi Penggemar[END] Pulang kuliah, kamu ngerasa capek banget dan memutuskan untuk cepet-cepet istirahat di rumah. Untungnya, hari ini adalah hari pertama acara yang kamu tunggu-tunggu ditayangin, Produce X 101! Kamu udah duduk manis di depan meja belajar di kamar...