Afterclass Dance

1.6K 218 13
                                    

Kemarin, setelah mentoring team vokal selesai, aku segera berbicara pada Wooseok untuk sedikit mengawasi Minkyu seandainya ia butuh bantuan.

Sekarang, mentoring team dance.

Begitu aku membuka pintu, seseorang langsung menabrakku dan mengeratkan kedua tangannya yang melingkar di pinggangku. Dongpyo hanya menunduk, ia tidak berteriak memanggil namaku seperti biasanya.

"Kenapa?" tanyaku, tapi Dongpyo tidak menjawab. Aku menoleh pada para hyung yang ada di belakangnya, lalu Yunseong sebagai leader mendekatiku dan berbisik. "Kami ditegur saat di kelas evaluasi tadi." jelasnya. Aku mengangguk-angguk sambil mengelus kepala Dongpyo yang ia sandarkan di pundakku. Aku bisa merasakan sesuatu yang dingin mengenai bahuku itu, sepertinya Dongpyo menangis.

5 hyungnya Dongpyo menatap punggung si center jima itu dengan wajah khawatir. "Dongpyo-ah.." bisik Kookheon lembut sambil mengusap punggung Dongpyo. Sama dengan Yuvin, disaat-saat genting seperti ini, kesengklekan Kookheon langsung menghilang.

"Bagaimana kelas tadi?" aku melontarkan pertanyaan yang sama pada mereka. "um.. kurasa semuanya sudah menari dengan baik, tapi para trainer mengomentari koreografi kami yang terkesan mengulang dan tidak menarik." jelas Yunseong. "Semuanya melakukan dengan baik, kecuali aku." isak Dongpyo. "Ahh, engga, engga.." Yunseong yang biasanya berwajah lempeng pun akhirnya tersenyum lembut sambil mencoba menghibur Dongpyo. Setelah Dongpyo diam di tempat sambil memelukku, akhirnya ia mau melepaskan pelukannya dan ikut duduk bersama hyungnya di kursi yang telah disediakan.

"Aduh.." Aku mengusak pemuda manis yang masih terisak itu. "Lanjutkan dulu," ucapku melirik para hyungnya. "Sepertinya karena kami membuat koreografinya dengan terpisah, jadi banyak gerakan yang mengulang karena memikirkan gerakan yang sama tanpa sengaja." lanjut Dongbin. "Padahal aku kira kita telah melakukannya dengan baik..." Donghyun menggigit bibir bawahnya, mungkin ia sedikit sedih karena sebelumnya ia sangat bangga dengan koreografi yang ia dan Yunseong buat. "Kita melakukannya dengan baik, tetapi trainer memberi saran untuk meningkatkan pesonanya." Sunho, yang notabene trainee paling tua itu dengan bijak menasehati adik-adiknya.

"Aku mengerti.." ucapku. "Eh, tapi, aku udah kepikiran loh, kan tadi abis ditegur, BYJ-ssaem nyaranin kita buat mikirin konsepnya. Akhirnya aku kepikiran konsep yang bakal pas buat kita!" ucap Kookheon, matanya berbinar. "Oh ya? Gimana konsepnya?" tanyaku yang sama-sama penasaran, tanganku tidak berhenti membelai kepala Dongpyo. Donghyun dengan mata bulatnya menoleh pada Kookheon, semua padangan tertuju padanya sekarang.

"Werewolf. Konsep kita adalah Werewolf." ucap Kookheon. "Kenapa?" tanya Dongbin. "Oh, karena werewolf itu orang biasa yang bisa berubah jadi serigala? jadi ceritanya kalian ini akan berubah menjadi 'serigala'?" tanyaku. "Hm... bener, kok bisa tepat gitu, rin?" tanya Kookheon. "Sudah kubilang, aku ini penyihir," aku terkikik melihat wajah Kookheon yang terkejut karena jalan pikirannya terbaca. 

Semakin lama mengamati keseharian mereka, akhirnya aku bisa membaca jalan pikiran dan kebiasaan mereka. Kepekaan ini memang diwariskan oleh seseorang yang berhasil membuatku jadi psikolog. Kalau kubaca di balik secarik foto 'Choi Hyerin' dan seorang wanita yang cukup tua, wanita inilah yang berhasil membuat 'diriku' yang ini menjadi psikolog di usia yang sangat muda.

Jadi kalo ngeliat seseorang tuh, tiba-tiba peka gitu, dia kenapa, aku harus apa, gitu. Walaupun kadang engga menguntungkan karena bikin capek diri sendiri. Tapi aku gak apa apa kalau capek demi para trainee, itu berarti, kita berjuang bersama, kan?

"Maaf hyung.." isak Dongpyo lagi. "Dongpyo jangan minta maaf terus," Kookheon memasang wajah sedih. "Aku tidak tahan melihatmu sedih, kamu terlalu imut dan ini menyakiti hatiku saat kau sedang sedih." ucap Kookheon, iya, walaupun dia sengklek, Kookheon punya hati yang sangat baik dan sensitif, waktu mic Yuvin mati saat perform Lullaby pun, ia jadi ikut menangis.

My X Mentor || Produce X 101 ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang