Please read this chapter while listening to 'Heartbeat' by BTS, it's highly recommended for the best experience.
♛CD:1♛
Aku menatap 202 foto polaroid yang terpampang di dinding kamarku, semuanya terjepit ke kabel lampu tumblr berwarna biru muda.
Dari ke-202 foto ini aku masih ingat betul setiap kisah dibaliknya.
Dari foto yang pertama sampai foto yang terakhir.
Masih membekas di kenanganku saat pertama kalinya aku menginjakkan kaki di hadapan mereka; jumlahnya masih 101 orang, Yoon Seobin berada di puncaknya.
Group battle, evaluasi posisi, evaluasi konsep.
Eliminasi pertama, kedua, ketiga.
Dan segala kejadian menyenangkan maupun menyedihkan diantaranya.
Aku akan pergi dari sini tanpa mengingat semuanya, dunia terasa tidak adil.
Aku tersenyum pahit, mengambil jam pasir yang belum mulai jatuh, menggenggamnya lalu menjatuhkan diri ke kasur.
Jika hal ini tidak pernah terjadi, bagaimana ceritanya?
Aku membuka mataku dan mendapati diriku sedang duduk di sebuah bangku taman dekat sungai han, aliran sungainya begitu tenang, lebih pelan dari biasanya.
Melihat sekitar, bagaimana pohon-pohon bergerak terterpa angin pelan, dunia ini bergerak dalam slow motion kecuali aku sendiri. Kutengok yang ada di genggamanku, jam pasir itu sekarang mulai menitik perlahan.
Aku melangkahkan kakiku lalu seluruh pemandangan sekitar memudar dan berganti menjadi suasana sekolah. Aku kini berjalan di koridor dengan seragam sekolah yang kukenal, Mingyu pernah memakainya.
Di koridor aku bertemu dengan Dongpyo, ia sedang tertawa dengan temannya sambil berjalan. Aku menoleh ke belakang, sementara disini ada Mingyu yang menatap lurus ke depan, sepertinya ia sedang terburu-buru.
Dongpyo yang berhenti tertawa kini menatap lurus, melirik Mingyu. Sementara Mingyu tetap saja berjalan.
Mereka berpapasan begitu saja tanpa ada yang menyapa satu sama lain.
Jika kalian tidak pernah memiliki takdir yang sama; bertemu di Produce, bagaimana jadinya?
Dongpyo dan Mingyu berjalan menjauh, saling memunggungi tanpa bertegur.
Aku kembali menapakkan langkah, berikutnya pemandangan sekitar kembali berubah, kini menjadi sebuah restoran mewah. Yunseong ada disana dengan menggunakan jas, memegang segelas minuman, berkumpul dengan beberapa orang seumurannya, lalu dihadapannya ada Jungmo, namun mereka bahkan tidak saling menatap; hanya tertawa terpaksa sambil mendengarkan salah satu orang dari kumpulan itu.
Aku kembali berjalan, dan kini aku ada di sebuah kelas. Eunsang tertidur di bangkunya sendirian, sementara teman-temannya menatap Eunsang dalam diam.
Langkah berikutnya, pemandangan kembali berubah.
Di jalan, pada saat malam hari. Beberapa orang berkumpul sembari menonton busking. Di tengah kerumunan sana ada Oh Saebom sedang menari, sementara orang di sekitarnya bertepuk tangan.
Tidak jauh dari sana juga ada penampilan busking lainnya, Choi Suhwan tengah bernyanyi.
Mengambil satu langkah lain, kembali berubah.
Berada di dalam sebuah cafe, Kang Minhee berada di sana bersam teman-temannya. Aku mengambil segelas teh yang ada diatas meja, melirik siaran TV cafe tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My X Mentor || Produce X 101 Imagine
Fanfiction[END] Pulang kuliah, kamu ngerasa capek banget dan memutuskan untuk cepet-cepet istirahat di rumah. Untungnya, hari ini adalah hari pertama acara yang kamu tunggu-tunggu ditayangin, Produce X 101! Kamu udah duduk manis di depan meja belajar di kamar...