Surprise Show Time!

1.9K 243 30
                                    

"Pengen pingsan-" Aku menjatuhkan diri lagi ke lantai, Una masih setia duduk bersandar di ujung ruangan sambil memainkan handphonenya. "Capek?" tanya Una. "Iyalah! Mana besok aku di-evaluasi sama para pelatih.." gerutuku. "Yaelah, kamu di evaluasi sama pelatih mah pasti bakal dikasih tau lembut-lembut," Una memutar matanya. "Ya tau, tapi tetep aja aku gak mau tampil mengecewakan, malu-maluin kan ntar." ucapku.

"Yaudah jangan ngeluh."

"Iya iya iya,"

Badanku rasanya sudah lemas setelah mengulang latihan beberapa kali sampai tidak terhitung. Aku berjalan sempoyongan menuju kantin, berharap masih ada makan malam yang tersisa karena tidak ada makanan di rumah. Sebelum sampai di kantin, aku melewati ruang latihan individu, ingin mengecek apa para trainee sudah istirahat semua atau belum. Kelas latihan sudah kosong, tapi tetap saja aku tetap mengecek ruang latihan individu.

"Loh, Dohyon?" Aku mengetuk kaca di pintu itu begitu melihat sesosok trainee dengan rompi hitam, ciri khas tim rap. Dohyon yang ada di dalam terkejut bukan main, ia tersentak dan berteriak nyaring. "Ini aku, Hyerin." ucapku. Mungkin Dohyon mengira kalau aku ini hantu, lagipula siapa yang masih berkeliaran jam segini? Satu jam lagi saja hari akan segera berganti.

"Noona?" Dohyon membuka pintu perlahan. "Iya ini aku," jawabku memastikan agar Dohyon tidak meragukan lagi. "Beneran noona?" Dohyon meraba mukaku, aku hanya diam membiarkan bocah berbadan bongsor itu melakukan apa yang ingin ia lakukan dengan mukaku. "Astaga beneran noona, maafin aku." Dohyon membungkuk 90 derajat. "Gapapa, wajar aja kamu terkejut." ucapku, mencoba mengangkat Dohyon agar ia kembali berdiri tegak.

"Kamu masih latihan?" tanyaku. "Iya noona, aku masih nyari flow yang enak." jawab Dohyon. Aku sudah mendengar apa yang terjadi dari Cheetah-ssaem, jadi aku tau kenapa dia ada disini. "Ohh, aku boleh nemenin ga?" tanyaku, barangkali kehadiranku mengganggunya. "Boleh kok, temenin aku, takut ada apa-apa." ucap Dohyon, mungkin terkejutnya tadi belom selesai, masih terbawa sampai sekarang.

"Noona kenapa masih ada disini?" tanya Dohyon balik setelah aku masuk ke dalam ruangan dan duduk di hadapannya. "Um, ngecek ulang kelas, katanya suka ada trainee yang latihan sampai larut." jawabku mulus. "Kenapa keringetan? Abis ngapain?" Dohyon banyak tanya. Rasanya aku gamau jawab, tapi gak salahlah bocah itu nanya-nanya terus. Kalau ada di posisi aku juga pasti menuntut penjelasan.

"Iya, ini, capek tadi abis lari-lari." jawabku sambil tertawa kosong. Dohyon pun ber-oh ria, lalu kembali menatap liriknya.

"Aku mau minta pendapat noona boleh ga?" tanya Dohyon. "Boleh, tentang apa?"

"Ini, dengarkan aku rap, bagusan flow yang mana?" ungkapnya. Akhirnya aku mengangguk, membiarkan bocah genius itu melantunkan rap dengan lirik yang ia tulis sendiri. Dia melakukan rap dengan 3 flow yang berbeda.

"Ehm.. aku lebih suka saat kau mengatakan "knock, knock, knock," yang kedua, kau melambatkan temponya, rasanya itu membuatmu terkesan santai tapi swag." jawabku. "Heum, bener kan! Bagusan yang itu! Yes oh my god!" Dohyon tampak begitu senang. "Sudah selesai? Ayo kita keluar sama-sama." ajakku. "Ayo ayo," Dohyon akhirnya meninggalkan ruang latihan.

Dohyon itu seumur dengan Jinwoo, hanya saja sikapnya begitu dewasa. Perawakannya yang bongsor pun membuatnya tampak lebih tua dari umurnya, tapi tetap aja aku suka memperlakukannya seperti adikku. Sepanjang perjalanan menemani Dohyon ke dorm, aku mengacak-acak rambutnya sambil sesekali mencubit pipinya. Awalnya Dohyon ga suka kalo pipinya dicubit, tapi karena aku yang keras kepala ini, dia akhirnya mengalah.


Dua hari kemudian, pra-show time digelar sebelum pertunjukkan asli yang akan ditonton oleh produser nasional.

My X Mentor || Produce X 101 ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang