X.
[eks].1. The Roman Numberal for 10.
2. An Indentified Person.
3. An Unknown.Makan malam dimulai dengan meriah, awalnya penuh tawa, namun akhirnya dipenuhi tangisan.
Aku meneguk gelas berisi jus buah, menatap mereka dari kejauhan.
Ya, memang sebanyak itu yang harus mereka korbankan di acara ini.
Handphoneku bergetar, aku langsung mengambilnya dari saku untuk mengecek notifikasi.
Oh, Una.
Unanana bawel 🐼
CEPET PULANG UDAH TENGAH MALEM HEH
JANJINYA AMPE JAM 10
kalo muntah muntah lg g bakal gw bantu y
Bodo ahIya syg bentar nih otw
Jyjyc syg syg
"Kalian, aku pamit duluan ya, masih harus minum obat." ucapku kepada para trainee. "Yah, sayang banget, cepat sembuh ya rin," balas Wooseok, lalu ucapan cepat sembuh pun bersahutan dari trainee lainnya.
"Daepyonim, aku pulang duluan ya," ucapku ke Dongwook-daepyonim. Daepyonim tersenyum lalu mengusak rambutku lembut, "sendiri aja? Hati-hati di jalan ya.." titip Daepyonim khawatir.
Dari studio emang masih harus jalan cukup jauh buat ke rumah, akhirnya aku jalan sendirian karena ga mau ganggu waktu kebersamaan terakhir para trainee.
Ditambah malem ini hujan, aku jalan semakin hati-hati sambil pakai payung transparan yang disediain Mnet.
"Choi Hyerin," panggil suara seseorang di hadapanku, aku yang awalnya menatap kubangan air langsung menaikkan kepala.
Di hadapanku berdiri daepyonim yang tidak memasang ekspresi apapun, ia memegang payung berwarna hitam pekat, baju yang ia kenakan juga berwarna hitam semua. "Eh, daepyonim," aku tersenyum tipis, mungkin daepyonim menyusulku untuk mengantarku pulang karena hujan.
Kami berdua berjalan beriringan menuju rumah, tapi rasanya ada yang janggal.
Atau cuma perasaanku saja?
Setelah sampai di depan rumah, aku menyuguhkan teh hangat ke daepyonim karena hujan yang semakin lebat. Entah mengapa aku tidak dapat menemukan Una dimanapun. Akhirnya aku duduk berdua bersama daepyonim di ruang tamu. Daepyonim daritadi hanya diam memperhatikan cangkir yang ia genggam.
"Saya ingin menyampaikan sesuatu," ucapnya formal.
Aneh.
"Menyampaikan apa, daepyonim?" tanyaku.
"Saya bukan 'daepyonim' yang kamu kenal." jawabnya.
Makin aneh.
"Ahaha, gimana maksud anda?" aku tertawa kosong dan terpaksa ikut berbicara formal.
"Saya salah satu penjaga ruang dimensi dan waktu, datang untuk mengembalikanmu ke tempat seharusnya." jelasnya.
Makin makin aneh.
"Mengembalikan?" aku malah makin bingung.
"Kamu ingat tempat tinggal kamu? Kamu ga seharusnya ada disini." ucap 'daepyonim'.
"Maaf, saya bingung." jawabku.
"Biarkan saya menjelaskan semuanya, saya membuat kesalahan yang menimbulkan kehadiranmu di dimensi ini, padahal tidak seharusnya kamu ada disini, maka dari itu saya akan mengembalikan kamu ke tempat seharusnya." jelasnya panjang lebar, ekspresinya benar-benar serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
My X Mentor || Produce X 101 Imagine
Fanfiction[END] Pulang kuliah, kamu ngerasa capek banget dan memutuskan untuk cepet-cepet istirahat di rumah. Untungnya, hari ini adalah hari pertama acara yang kamu tunggu-tunggu ditayangin, Produce X 101! Kamu udah duduk manis di depan meja belajar di kamar...