15th Day Off! [Choi Byungchan]

1.3K 212 25
                                    

"ARGH GABUT" Aku bangkit dari sofa dorm, semenjak kemarin, aku jadi lebih sering mangkal disini karena rumah aku lagi sepi kayak kuburan. Una lagi sibuk ngurusin persiapan eliminasi soalnya.

"Kaget loh kirain ada maung ngamuk." ucap Suhwan, ekspresi terkejut ia tunjukkan. "Anjir gak maung juga dong hwan," aku cemberut dipanggil maung. Padahal kan yang biasanya disebut maung tuh Wooseok. "Tapi ternyata anak maung heheh," Suhwan ketawa. Entah kenapa disebut sebagai 'anak maung' membuatku merasa lebih baik.

"Suhwan aku gabuuut, yang lain pada kemana sih?" aku kembali selonjoran dan guling-guling di sofa sementara Suhwan lagi main game di hpnya. "Belom pada bangun, lah, kamu datangnya jam segini." jawab Suhwan tanpa menoleh dari layar hpnya.

"kebo semua," ejekku. "Aku engga kok," Byungchan, yang seluruh permukaan wajahnya ditutupi oleh busa sabun cuci muka tiba-tiba nongol dari belakang sofa. "Anjir-" Aku kaget dan kejengkang jatoh dari sofa. "Kaget aku byungchan!!" ucapku, terduduk di lantai. "Jelas kok, ampe jatoh gitu," Byungchan ketawa. "Lagian kenapa coba masih penuh busa gitu mukanya?" aku berdiri dari lantai.

"Tadi lagi cuci muka, terus ada yang teriak-teriak, jadi penasaran deh," ceritanya. Lesung pipitnya Byungchan tampak jelas walaupun masih ditutupi busa sabun cuci muka. "Sana bilas dulu kek!" suruhku. Byungchan kembali ke kamar mandi sambil ketawa-ketawa.

"Untung tadi kamu jatohnya pas ga ada siapa siapa ya," ucap Suhwan. "hng... Sst ah, rahasia kita aja Suhwan." aku menatap lelaki yang bermarga sama denganku itu. "ih cuma jato dari sofa mah wajar aja kali." jawab Suhwan ringan.

Wajar sih wajar, malu mah tetep aja ga ilang.

Byungchan kembali lagi setelah membersihkan mukanya, rambut setengah basahnya ia rapihkan ke belakang, menampilkan dahinya.

Ini tuh dia sengaja tebar pesona atau engga sih?

"Bosen rin?" tanya Byungchan, ia mengusap wajah basahnya dengan handuk kecil. "Heeh, masa belom ada yang bangun?" tanyaku. "Belom," jawab Byungchan. "Emang pada tidur jam berapa sih?"

"Hmm.. Kalo ga salah jam 2-an, pada marathon nonton produce series kalo ga salah." jawab Suhwan. "Iya kali, aku gatau, jam 7 udah tidur duluan." tambah Byungchan. "Eumm bosen" keluhku lagi.

"Ga main sama suhwan?" Byungchan duduk di sandaran tangan sofa. "Engga, lagi serius push rank katanya." jawabku. "Suhwan tega anjir" Byungchan menatap lelaki yang dimaksud. "Bentar yaa, ini tuh udah gw anggurin seminggu gara gara position evaluation!" ungkap Suhwan.  "Yaudah rin, main sama aku aja mau ga?" tanya Byungchan.

Aku menatap Byungchan, "main apa?"

"mainin perasaan anak orang."

"gelut yuk chan, lapangan timur kosong nih."
"ngga ah, aku ga kuat lawan yang ucul ucul." Byungchan tersenyum, lesung pipitnya langsung dalem. "Serah deh."

"Bercanda sayang, bantuin aku bikin kue yuk?" pinta Byungchan. "Kue? Buat apa?" tanyaku. "Aku suka kuenya tapi gabisa bikinnya, pinjem dapur kantin aja." ucap Byungchan. "Hm.. Oke deh, yuk." aku langsung setuju soalnya ga ada hal yang bisa dilakuin lagi.

"Bentar, ambil dulu." Byungchan kembali menghilang menuju kamarnya untuk membawa bahan-bahan kue yang dimaksud. Setelah Byungchan kembali, aku langsung mengambil box adonan kuenya. Ternyata ga susah susah amat kok, kayak kue instan gitu.

"yauda yuk," aku langsung jalan duluan menuju kantin, Byungchan buntutin di belakang.

"Ibuu, aku mau minjem dapur ya!!" ucap Byungchan. "Iya chan, boleh kok." jawab ibu kantin dengan suara lembut.

Aku dan Byungchan langsung pasang celemek, Byungchan menatapku dengan yakin, "Bisa bikinnya kan rin?" tanyanya. "ngga." jawabku ringan. Senyum yang awalnya terpatri di wajah Byungchan seketika menghilang dalam hitungan detik, aku ngakak sendiri ngeliatnya. "Ga bakal susah elah, baca aja petunjuk cara bikinnya." ucapku sambil mengikat rambutku. "Tapi kalo baca petunjuknya doang mah gabakal mateng kuenya dong," balas Byungchan.

My X Mentor || Produce X 101 ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang