14th Day Off! [Moon Hyunbin]

1.3K 217 19
                                    

Seriusan kemarin aku ngambek, Wooseok jail banget, kenapa sih? Jadi bete sendiri kan aku. Aku jalan jalan di sekitar dorm buat ngilangin bosen, oh dan btw, di dorm juga ada tempat buat istirahat, berupa beberapa sofa dan tv. 

"Noona!" panggil Hyunbin. "Eh.., tumben di dorm sepi?" tanyaku pada Hyunbin yang duduk sendirian di sofa depan tv. "Iya, lagi pada hang out," jawab Hyunbin sambil tersenyum manis. "Oh.." Aku mengangguk-angguk mendengar jawabannya, "kenapa kamu ga ikut hang out?" tanyaku sambil duduk di sampingnya. "lagi dingin, males keluar rumah," jawab Hyunbin.

Dingin? Iya sih, hari ini cuacanya lagi lebih dingin dari biasanya.

"Noona ga dingin?" Hyunbin merangkul bahuku, kepalaku pun tergeser lalu berakhir nyender ke pundak Hyunbin. "Lumayan," jawabku, mataku masih terfokus ke TV. "Kenapa? Kok kayak yang bete?" Hyunbin menebak, tapi begitu tepat sasaran. 

Ya gimana ga bete, Wooseok mainin perasaan aku terus, bikin jantung deg-degan terus. 

"Tau tuh kemarin dijailin Wooseok," aku sedikit manyun mengingatnya, masa Jinwoo dikasih dare gituan? kepolosan Jinwoo-ku huhu.

"Dijailin gimana?" tanya Hyunbin sambil mencubit pipi kananku pelan. "Iya kan aku main truth or dare ama Jinwoo, terus ternyata itu tuh darenya Wooseok, Jinwoo tuh disuruh ngekiss aku coba, udah mah kepolosan Jinwoo ternoda, jantung aku jatoh ke lambung, eh Wooseoknya malah ketawa ketawa puas banget." Aduku. "...Jinwoo ga sepolos yang kamu kira tau, dia juga udah gede kan," ucap Hyunbin.

Setelah kuinget-inget lagi, Jinwoo emang ga semuda yang aku pikirin, cuma mukanya aja baby face gitu.

"Yatapi aku jadi korbannya mulu, tiap hari aja jantung aku marathon." ucapku. Hyunbin mengusak rambutku dengan lembut, "soalnya kamu manis, jadi Wooseok-hyung ga tahan buat jailin kamu." jawab Hyunbin mulus. "Alah-" Aku memutar mataku, emang pada dasarnya Wooseok tuh iseng kali, bukan karena aku manis.

"Udah jangan ngambek, ntar juga Wooseok-hyung datang buat minta maaf, percaya deh." Hyunbin tersenyum sambil menatapku. Aku menyadari tatapannya walaupun aku gak ngeliat ke arahnya.

"Sini, rin." Hyunbin menepuk-nepuk pangkuannya, mengisyaratkanku untuk duduk di atas kakinya yang bersila. "gapapa? Aku berat loh," ucapku. Hyunbin ketawa manis, "gapapa, kalo berat nanti aku pasti bilang kok." jawabnya. Akhirnya aku memberanikan diri untuk duduk di pangkuan Hyunbin, aku menyandarkan punggungku ke tubuh Hyunbin.

Hyunbin melingkarkan tangannya di pinggangku, memeluknya, tapi ga dalam manner  yang posesif, ia bener-bener cuma melingkarkannya aja disitu, dan entah kenapa rasanya begitu nyaman. 

Hyunbin mencium rambutku, "ehm...wangi.." gumamnya. "wangi apa?" tanyaku. "apel?" tebak Hyunbin. Aku tertawa, dia bener. "Iya, wangi apel. Aku suka wanginya." ucapku. "Aku juga." balas Hyunbin.

Kita diem di posisi itu cukup lama, tangan kanan Hyunbin ngelus rambutku pelan, posisi gini bikin anget dan nyaman... Dan bikin ngantuk.

Baru aja mau ketiduran, Hyunbin tiba-tiba bilang "noona, jangan lupain aku ya?" ucap Hyunbin. "hm? Emang kamu mau kemana?" tanyaku,  tangan kiri Hyunbin yang memeluk pinggangku aku mainin. "Eliminasi kali ini aku pasti ga selamat." Hyunbin tersenyum tipis. Aku menyubit tangan kiri Hyunbin pelan
"heh! Ga boleh ngomong gitu!" semprotku.

Hyunbin ketawa, tapi ntah kenapa tawanya itu terdengar begitu sedih, "gapapa kok." ucapnya.

"masih ada harapan.." ungkapku. "ada, tapi tipis. Aku masih ranking kepala 4, sedangkan yang selamat cuma sampai ranking 30. Gapapa kok." jawab Hyunbin langsung.

"Banyak yang cinta sama kamu, Hyunbin" ucapku, kini mengelus tangannya mas bulan yang putih bersih. "Iya, aku tau. Aku cuma kurang berusaha." jawab Hyunbin. Ngedenger itu aku cuma bisa menghela nafas.

"Kalo aku ke eliminasi jangan sedih ya?" ucap Hyunbin lagi. Aku menggenggam tangannya lebih erat, "kenapa ga boleh sedih?" tanyaku. Hyunbin membalas genggaman tanganku, "nama aku kan moon hyunbin, moon itu kalau dibahas inggris artinya bulan—

—bulan itu gak pernah berhenti bersinar walaupun ada di sisi dunia yang lain. Aku juga kayak gitu, walaupun aku ngga bareng para trainee atau kamu lagi, aku pasti bakal debut." ucap Hyunbin, membuatku sedikit lebih tenang. Tapi tetep aja, ga suka kalo trainee udah ngomongin eliminasi-eliminasian.

"Berat ga?" tanyaku. "Engga," bisik Hyunbin. Aku pun memutuskan untuk diam di posisi itu lebih lama lagi.

Ga kerasa, karena kepalaku dielus pelan terus terusan, aku jadinya ketiduran.

"Astaga-" Hyungjun terkejut melihat aku dan Hyunbin yang berdua-duaan di sofa. "Tidur?" tanya Hyunbin sambil menunjukku. Hyungjun mengangguk. "Yah," Hyunbin bingung sendiri dengan cara mindahin aku.

Saat aku membuka mata kembali, nyaris semua trainee sedang berkumpul di ruangan ini. "Eh, putri tidur udah bangun." ucap Wooseok yang ada di sebelah Hyunbin, membuatku terkejut.

"Rin masih marah ama yang kemarin? Maaf itu aku bercanda, tapi soal dare-nya, Jinwoo juga ga nolak kok. Jadi ya... Pokoknya maaf deh," ucap Wooseok sambil melirik ke bawah, ia beneran merasa bersalah.

Aku bangun dari pangkuan Hyunbin, pas ngeliat ke belakang, semua trainee beneran kumpul disini. "Enak bobonya?" tanya Seungwoo tersenyum lembut. Aku cuma ngangguk-ngangguk aja.

"Kalo mau bikin deg-degan, tanggung jawab sekalian dong." ucapku ke Wooseok. Wooseok membalasnya dengan tertawa lugu. "Mending sama aku aja rin, aku orangnya bertanggungjawab kok." ucap Yuvin yang tiba-tiba datang. "bertanggung jawab apaan pop mi gw diabisin terus kagak ngaku," celetuk Suhwan. "eh lu kan temen gw ya, ngeekspos gw tuh gausah di tempat rame kayak gini bisa ga?" Yuvin menatap Suhwan dengan tatapan tidak percaya. "Halah, vin, semuanya juga liat waktu kamu tiba tiba ngabisin pop mi-nya Suhwan." ucap Junghwan.

"Kalian mainnya keroyokan ya? Ok! Ok!" Yuvin gaje itu akhirnya duduk di kursi.

"Nih, duduk sini rin." Wooseok berdiri, memberikan space di sebelah Hyunbin. Aku pun akhirnya mendudukkan diri disana sementara Wooseok ngampar di lantai pake bantal duduk.

Akhirnya sampe malem kita ngumpul di ruangan itu, nonton tv sambil bercanda atau ngga ya ngebully Yuvin.

Oh, soal serigala disini yang ga buas? Mungkin mas bulan ini salah satunya.

My X Mentor || Produce X 101 ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang