Part 1

4.3K 126 2
                                    

Seorang cewek cantik, duduk di meja belajarnya. Ia menulis dan melukis sesuatu, semua peralatan berantakan karenanya.
Ia melukis pemandangan yang sama, lukisan yang pertama ia lukis dan selalu di pajang di kamarnya.Wajahnya yang cantik, putih, polos dan pucat membuat dirinya seperti bidadari. Lukisan yang ia tulis semakin indah.  Ia tidak pernah melukis sesuatu yang berbeda, hari-harinya selalu berada di kamar yang rapi penuh dengan barang-barang lukisannya.

Fatimah, hanya itu nama yang sering di sebut orang tuanya. Ia bersekolah tidak seperti remaja seusianya tetapi, homescholling. Dirinya tidak mengetahui kenapa ia tidak di perbolehkan untuk bergaul dengan remaja seusianya.
Cewek itu sangat keras kepala, ia ingin bebas. Jawaban orang tuanya hanya ia satu-satunya putrinya. Bagi Fatimah yang biasa di panggil Fatim, hal itu sangatlah tidak wajar. Ada sesuatu yang mereka rahasiakan, bahkan mereka tinggal tidak berada di perkotaan ataupun perdesaan. Tinggal berada di tepi hutan yang di aliri sungai, gadis itu selalu meminta orang ruanya agar ia di perbolehakan keluar tetapi, sekali keluar ia hanya boleh di halaman rumahnya.

Fatimah mempunyai abang yang bernama Saaih, ia memiliki satu kata nama seperti Fatim. Hanya saja cara orang tua mereka mengajarkan keduanya sangatlah berbeda. Saaih selalu di perbolehkan keluar rumah sejauh yang dia inginkan. Tidak dengan Fatim yang selalu berada di kamar.

>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<

"Fatim! jangan keluar rumah! Biar Bunda temenin!" teriak seseorang wanita beribu melarang putrinya yang diam-diam keluar.

Huft.. selalu begitu, padahalkan aku pengen bebas sendirian kayak bang Saaih, batin Fatim terpaksa berdiri di pintu kamarnya kembali.

"Biar aja, saaih temenin Fatim bun." ujar Bang Saaih merangkul Fatim.
"Iya bund, please bund. Fatim pengen kayak bang Saaih." pinta Fatim kepada bundanya
"Yaudah, jaga adekmu Saaih, bunda ngak mau kehilangan dia." ujar bunda melirik ke arah Saaih.
"Tenang aja, pasti aih jagain." ucap Saaih.

Saat Saaih melirik ke arah pintu kamar Fatim, ia terkejut melihat Fatim bermain di luar. Dengan cepat, ia berlari dan menari tangan Fatim untuk masuk ke rumah.

GO AWAY! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang