Bab 35

529 48 8
                                    

"Tim, kamu ngk apa-apa?" panik Nathan melihat Fatim yang terduduk lemas.

Khya segera mendekati melekatkan tangannya pada urat nadi Fatim. Nathan melihat Rama, tidak ada. Dimana dia? Ada apa dengan Fatim?

"Astaga! Nathan," Panik Khya menatap khawatir pada Nathan.

Nathan hanya diam mendekati Khya, ia mendekatkan telapak tangan ke kepala Fatim. Aliran panas kepala Fatim mengalir ke tangan Nathan.

"Awh, tanganku," lirih Nathan menatap tangannya yang merah.

"Ada apa denganmu?"  tanya Khya curiga.

Nathan hanya menggeleng, ia mengalihkan perhatiannya dengan berpura-pura mencari Rama. Dimana hantu itu?

Sepeninggalan Nathan, Khya mulai berusaha membaca pikiran Fatim. Ternyata dia tidak menyangka Fatim akan senekat itu.

Ia dapat melihat Harrowh yang bersembunyi, hantu Rama yang memasuki alamnya dan Fatim yang di serang dengan tiba-tiba. Dan hal yang sangat mengejutkan, seseorang berhasil mengambil energi Fatim.

Tiba-tiba Ayna datang, sepertinya ia mengetahui apa yang terjadi. Wajahnya terlihat panik memeluk Khya dan memegang alih jari-jemari Fatim untuk mengembalikan energinya.

Tak lama kemudian, Fatim membuka matanya secara perlahan, menatap kehadiran Ayna dan Khya.

Gadis itu tidak ingat apa yang terjadi. Semua pandangan matanya hilang secara perlahan dan saat membuka portal. Teriakan itu memekik telinganya, suaranya mirip dengan suara Fateh.

"Dia masih ada," lirih Fatim. Khya hanya menatap bingung namun Ayna malah tersenyum.

"Benar Fatim, dia masih ada. Kamu benar," balas Ayna.

"Kak siapa yang masih ada?" tanya Khya.

"Seseorang yang selama ini kamu tunggu Khy," jawab Ayna.

"Fateh masih ada, kak?" tanya Khya memastikan.

Ayna hanya mengangguk, begitu pula dengan Fatim tersenyum tipis memeluk keduanya. Ayna menceritakan semuanya dengan hati-hati, dan dia meminta maaf karena tak bisa kembali kedunia itu. Karena beberapa kali di coba ada sesuatu hal membuatnya tertarik kembali.

Fatim hanya mengangguk mengerti, dia akan menceritakan itu kepada Abangnya. Dan mereka akan menyusun rencana siapa yang akan mencari Fateh. Ayna meminta Fatim untuk kembali ke kelas, gadis itu berjalan meninggalkan keduanya.

"Khya cepetan nanti kita di marahi!" teriak Fatim dari kejauhan.

"Iya, bentar, "teriak Khya membalas perkataan Fatim.

"Khya,  kamu tidak mengatakan kepadanya?" tanya Ayna hati-hati.

"aku takut untuk mengungkapkannya, " nunduk Khya.

"Semakin kamu mencoba menyembunyi, semakin gadis itu menjauhimu," ujar Ayna lalu menghilang.

"Maaf, aku akan memberitahunya di waktu yang tepat," batin Khya menatap kepergian Ayna.

GO AWAY! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang