Part 23

929 68 8
                                    

"Aduh..." keluh Fatim memegang kepalanya yang sakit. Ia melihat seseorang perempuan yang pucat, menatapnya dengan dingin.
"Kamu siapa?" tanya Fatim berdiri menatap kembali tatapannya.
"Jangan senang dulu, karena aku membawa kamu ke sini! Sebentar lagi, kamu akan kehilangan seseorang yang kamu sayangi!" Tegas perempuan itu.
"Maksud kamu!" tanya Fatim, namun tidak ada jawaban sedikitpun darinya.
Fatim terus mengikuti perempuan itu dan menanyakan siapa. Masih tidak jawaban, ia hanya diam.

"Iyara.." bisik seseorang ke telinga Fatim. Ia berbalik mendapati seorang dengan wajah yang hancur seperti berusaha tersenyum.
"Siapa kamu?!" teriaknya kaget menjauh. Hantu itu mendekati Fatim yang ketakutan itu.

Tiba-tiba..
"Iyara! Jangan dekati Fatim!" teriak seseorang berjalan dengan dingin ke arah mereka.
"Fateh?" serentak mereka berdua mendapati Fateh yang tidak berekspresi.
"Beberapa kali gue bilang ke lo!" tegasnya menatap tajam hantu itu.
"Aku tidak akan meninggalkanmu..." sanggah hantu Iyara.
"Gue ngak ingin lo dekati gue!" tegas kembali Fateh.
"Tidak! Tidak akan ada yang bisa mendekatimu selain aku!"kesal Hantu Iyara menatap tajam Fatim.
"Lo kira gue apaan?! Anak kecil?" dingin Fateh.
"Teh, mending pergi aja yuk!" ajak Fatim. Tapi, cowok itu menolaknya dan maju mendekati Hantu Iyara.
"Lo udah hancurin semua hidup gue! Dan satu hal lagi, gue bela lu Tim hanya kasihan." ujarnya menjauh dari mereka. Fatim saat itu bisa membaca pikiran Fateh yang sangat menyedihkan. Ada satu di lubuk hatinya membuat ia seperti ingin menangis tetapi tertahan.
"Lo harus kuat Teh! Jangan lemah, gue tahu lo bisa!" Batin Fateh terbaca oleh Fatim.
"Gue rindu lo semua.. Rindu.." batinnya lagi tak sengaja menjatuhkan setetes air mata.

Fatim hanya bisa diam, ia ingin berlari ke arah Fateh. Tetapi takut, ia akan marah dan ingin sendiri.

Hantu Iyara telah pergi sedari ia menatap Fateh, Fatim sekarang benar-benar sendirian. Ia seperti merasa merindukan seseorang tapi tidak tahu siapa.

"Makasih Teh." lirih Fatim menatap Fateh yang benar-bemar hilang oleh tikungan.

GO AWAY! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang