Pergi untuk selamanya : part 2

581 46 4
                                    

Fatim tak mengerti, dia tak ingin memiliki firasat buruk. Matanya hanya berkaca-kaca berusaha mencerna kata-kata itu. Meski tak sampai beribu kata hanya saja, itu menyakitkan.

Ia menoleh ke arah Khya, memintanya untuk menjelaskan sebelum firasat buruknya yang menjelaskan. Khya tampak hanya bersedih lalu menunduk tak ingin mengucapkan kata sial itu.

"Di.. dia.. pergi?" ujarnya terbata-bata bertanya apakah benar.

Hening, tak ada yang dapat menjelaskan padanya, bahkan Harrowh masih saja tertawa keras menyaksikan kejadian yang sangat menyenangkan, baginya.

"Hei! aku minta jawaban kalian!" teriak Fatim berusaha menyadarkan semuanya dari khayalan mereka yang tak akan pernah menjadi nyata.

Mereka semua hanya menunduk, tak bisa menjawab pertanyaan darinya, tak terkecuali bang Saaih yang tak tega melihat kegelisahan adiknya.

"Dasar lemah!" bentak Harrowh tak ingin menunggu lagi.

"Hanya seseorang yang tak penting, kalian bisa menjadi lemah! manusia memang lemah bahkan termasuk kamu Khya dan temanmu!" perkataan itu berhasil membuat Fatim menjadi sosok dirinya yang sesungguhnya.

Bruk!

Plak!

Buum!

Siapa sangka gadis itu melakukan serangang yang beruntun kepada Harrowh, ia sangat marah membuat bang Saaih mengeluarkan teknik telekinesisnya menggunakan gerakan tangan dan berhasil membawa Fatim mendekat ke arahnya.

"Hanya seseorang yang tak penting, kalian bisa menjadi lemah! manusia memang lemah bahkan termasuk kamu Khya dan temanmu!"

Cukup! kata-kata itu menyakitkan Fatim, Fateh bukanlah seseorang yang tak penting. Dia sahabatnya dan Khya. Bagaimana mungkin, makhluk yang memiliki derajat lebih rendah darinya mengatakan Fateh tidak penting.

"Dasar makhluk sialan!" sebenarnya dari awal, ia tak berniat mengucapkan kalimat itu namun itu sirna saat makhluk itu mengucapkan kalimat itu.

"Tim! bang Saaih mengizinkanmu bukan untuk menjadi pembunuh, tapi karena temanmu," ujar Bang Saaih mengingatkan Fatim. Ya, bang Saaih mengizinkannya karena feeling Fatim sangat kuat hingga ia tidak sadarkan diri.

"Setidaknya sebelum ia membunuh temanku takkan ada pembunuh di antara kita," ujarnya menatap Harrowh dengan sinis.

"Harrowh! aku minta kamu pergi dari sini! dia bukan tandinganmu," ujar Ayla menatap ke arah makhluk itu.

Ayla benar, Fatim memang bukan tandingannya. Hantu perempuan itu bisa mendeteksi manusia atau makhluk seperti Harrowh. Ia dapat mendeteksi dari segi kekuatan, dendam, sifat atau bahkan hati yang terkurung.

"Oke, aku akan pergi Ayla,  ingat bukan karena dia tandinganku. Tapi karena aku tahu kalian ingin melanjutkan kisah yang jelek itu, " ujarnya srbelum menghilang.

GO AWAY! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang