Part 19

1K 69 9
                                    

Fatim terbangun saat hidungnya aroma yang begitu menyegat, itu adalah aroma kayu putih. Matanya  mengerjap-ngerjap berusaha jelas melihat lingkungan.

Ternyata ia berada di kamar bang Saaih, wajah abangnya itu sangat senang melihat kesadarannya.

"Tim kamu ngak apa-apa?" ucap Bang Saaih memastikan.
"Ngak bang." ucap Fatim menggeleng lemah.
"Kamu tau siapa yang mengganggumu?"tanya bang Saaih.

Fatim terdiam, ia sempat melihat wajah makhluk itu. Matanya mirip dengan mata Fateh saat ia pucat. Tangannya juga melayang menunjuk ke Fatim.

"Tim?" panggil bang Saaih.
"Ngak tahu bang." ucap Fatim menggeleng lemah terpaksa harua berbohong.

Bang Saaih, hanya mengangguk mengerti. Adeknya terlalu troma untuk mengingat kejadian itu, sementara waktu. Fatim tidur di tempat tidurnya sedangkan ia tidur di sofa kamarnya berjaga-jaga jika ada kejadian sesuatu yang menimpa Fatim.

Di malam harinya Fatim bermimpi buruk-

Ia berada di sebuah tempat  yang banyak buku, di sana terlihat seseorang duduk membelakanginya tetapi ia menoleh. Fatim sangat terkejut, wajahnya datar tidak ada mata, hidung ataupun mulut. Benar-benar datar.

"Dia akan mati... Jangan biarkan kebohongan membuat ia menjadi makhluk tak nampak. Dia bukan pelakunya, ada seseorang di kehidupan dia.. Carilah! Sebelum dia akan tewas mengenaskan dan akan membuatmu sial. Jika itu terjadi jangan pernah salahkan aku!.." suara itu...

Lagi-lagi suara itu membuatnya ketakutan, ia sama sekali tidak tahu siapa yamg dimaksud. Siapa yang akan tewas mengenaskan? Siapa yang akan menghantuinya. Fatim ketakutan, ia takut jika yang pergi adalah seseorang yang ia sayangi. Fatim berlari mundur memegang kepalanya ketakutan.

"siapa yang akan pergi!" ucap Fatim mundur.
"Aku ngak mau!" teriaknya menangis.

"Dua orang dalam satu tubuh yaitu dan pelakunya berhasil menguasai tubuh dia. Sifat keras kepala membuat ia sulit mempercayai. Jangan gunakan perasaan gunakan pikiran mu. Jangan takut dia tersakiti"ucap suara itu semakin mengeras.
Makhluk datar itu semakin mendekati Fatim. Tangannya menempel di kepala Fatim, dan ia dapat melihat sesuatu seseorang cowok yang familiar tetapi tidak jelas.

GO AWAY! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang