Bab 28

733 72 55
                                    

FATEH POV

Heran? bingung? gue ngak tahu apa yang di maksud dengan abangnya Fatim. Dia natap gue seolah-olah gue pembunuh, padahal gue kagak tahu sama keluarganya.

Pantes saja, Khya ngak hadir. Feelingnya pasti udah tahu apa yang terjadi, dasar Khya ngak ngajak gue!

Kejadian tadi membuat sekolah gue menjadi lebih seram, emang seram sih! tapi buat gue senang, karena sekolah gue di liburkan selama tiga hari.

Hari ini tak ada jemputan, terpaksa pertama kalinya gue pulang sendirian tanpa Khya dan berjalan kaki. Bukan tidak ada uang, hanya gue ngak suka duduk di tempat keramaian. Mungkin itu menjadi sebab kenapa gue sering minta izin ke toilet.

Saat gue menuju ke gerbang, tiba-tiba gue melihat sebuah makhluk bersembunyi di balik semak-semak sambil menatap seseorang, FATIM! makhluk itu berniat memangsa Fatim!

Tetapi, makhluk itu malah melirik ke gue, tersenyum sinis. Gue tau gue ganteng, tapi ingat juga lo itu hantu, gue manusia!

Di saat itu, tubuh gue kaku. Terlambat, kekuatan gue tidak bisa di kendalikan sepenuhnya. Mata gue tertutup dan berada di suatu tempat yang tidak gue ketahui, gelap,berbau darah dan banyak hantu berkeliaran.

"Woi! gue mau pulang!" teriak gue membuat pantulan suara yang sangat keras.

"Kalo lo berani sama gue lebih baik lo keluar!" teriaknya lagi membuat sebuah suara membalas dengaran keras.

"Fateh!" tentu saja tidak ada takut baginya namun dia seperti marah atau memang marah.

Sial! gue terjebak. Namun bukan itu yang lebih sial, seseorang berhasil menguasai gue, membuat gue tak sadarkan diri.

KHYA POV

Apa feeling gue salah? seharusnya sedari tadi mereka di percepat pulang, tapi kenapa Fateh tidak muncul-muncul. Sedari ia menelfonnya, namun tak ada terjawab, bahkan Fatimpun tidak mengetahui keberadaannya.

Terpaksa gue kembali ke kamar, saat melewati kamar Fateh. Sesuatu mengingatkan guekepada kejadian dia melempar gue, tragis. Tapi meski dia melempar gue, ngak ada gunanya juga sih!

Rasa penasaran gue membuat gue masuk, membuka pintu. Tak terkunci, krekk! Suara pintu berbunyi, kamar Fateh sangatlah tenang, bahkan bisa di bilang sunyi.

Tangan gue menyentuh salah satu buku yang sepertinya di baca oleh Fateh, "The Harrowh". Mata gue membesar, menjatuhkan buku itu.

Dari mana ia mendapatkan buku ini?seharusnya berada di perpustakaan terlarang di sekolah, batinnya mengambil kembali buku tersebut.

Saat Fatim menunduk ia melihat sebuah makhluk di jendelanya lalu menghilang. Hantu itu kenapa melihat kamar Fateh?

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan yang keras membuat Khya keluar dari kamar tersebut, dan melihat ke jendela luar. Fateh? tapi, itu bukan Fateh! matanya mirip dengan mata buku The Harrowh yang baru saja di lihatnya. Tidak! Fateh tidak mungkin sepenuhnya di kuasai!

Khya tak tahu harus bagaimana, dia sendirian di rumah semegah ini. Kedua orang tuanya bekerja dan memiliki urusan penting.

Tok!Tok!Tok!

Gadis itu masih ragu membukanya, akhirnya sepenuh keberanian Khya ia mencoba meraih gagsng pintu namun sesuatu menghentikannya. Hantu itu lagi, dia menepuk pundak Khya, matanya menolak untuk Khya membuka pintu itu.

"Jangan! dia akan mengembalikanmu!" ujarnya menegaskan kembali Khya.

"Tapi harus bagaimana! semakin lama, dia bisa mendobrak pintu ini!" balasnya semakin takut, bukan karena hantu Namun ia takut di kembalikan.

"Raihlah tanganku, ada tempat yang lebih aman!" ajaknya memberi tangannya.

"Kamu bisakan melakukan apa yang ku maksud?" ujarnya lagi saat melihat Khya ragu.

"Aku tidak akan melukai siapa-siapapun, karena aku mempunyai adik perempuan. Dan aku tidak mau adik perempuanku di sakiti oleh makhluk yang kejam itu!" ujarnya membuat Khya menjadi tenang. Khya mengangguk meraih tangan makhluk itu, hanya tersenyum membuat makhluk itu memeluknya membawanya pergi jauh dari tempat itu.

Akan di publish saat memenuhi pembaca lima puluh. Vote tiga puluh dan komen lima belas.

Selamat ujian bagi yang PAS! semoga sukses dan tetap setia membaca wattpad ini!

GO AWAY! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang