GO AWAY! [END]

End

Pemakaman kali ini terasa berbeda, biasanya ia hanya ikut menghibur 'orang yang ditinggalkan' tapi saat ini ialah yang di hibur.

Fateh, cowok itu hanya terdiam. Dia begitu shock saat mendengar semua tentang keluarganya dan Khya. 

Ia sangat menyesal, sangat menyesal.
Jika saja ia tidak di pengaruhi..

Ah, lupakan saja itu telah berlalu dan takkan bisa di ubah.

Tapi berkat gadis itu Harrowh musnah.

Saat ini banyak hal yang masih tidak diketahui, mungkin sebaiknya itu tetap menjadi misteri.

Biarlah waktu memakan semua kejadian itu.

Mungkin lebih baik ia harus menerima semuanya.

Fatim menoleh ke atas, sepertinya hujan turut menangis karena kehilangan sosok seperti dirinya.

Ia juga menoleh ke arah Fateh yang berusaha tersenyum. Ia memegang erat nisan itu seolah tidak ingin lepas.

"Ketahuilah, meski aku menganggapmu begitu misteri dan bagimu, semua tentangku telah menjadi bagian kehidupanmu. Tapi, saat ini aku yakin. Bahwa, kamu adalah cahaya di balik gelapnya bulan." gumam Fateh mengeratkan genggamannya pada batu nisan itu.

Ia meletakkan setangkai bunga merah di atas makam itu. Fateh mengetahui, Khya sangat menyukai mawar merah. Menurutnya itu sederhana namun memiliki banyak arti bagi seseorang.

"Gue enggak akan ngelupain lo, Khya. Lo tetap menjadi cahaya yang menerangi keluarga gue!"

Fatim, gadis itu hanya terdiam. Ia mungkin yang paling menderita di banding dirinya. Karena cowok itu benar-benar hidup sendiri tanpa siapa-siapa sekarang tetapi ia tetap menahan air matanya.

Fatim tertawa kecil, melihat itu. Hatinya sedikit terhibur.

"Sekarang aku tahu, bahwa kamu baik-baik saja.." lirihnya sembari mengeratkan gelang yang pernah sahabatnya berikan.

I'm gonna miss you..

End

Not everything that is seen is real and not everything that is not seen is not real. Sometimes a belief is too hard to come by, because too many unexpected things are going to happen.

Percayalah, apapun itu. Seseorang yang sulit untuk kamu percayai sedang berusaha untuk memberimu kepercayaan. Entah itu, kebaikan, hati yang tulus atau bahkan nyawa.

Karena di saat itu kalian tidak akan bisa mengatakan "aku mempercayaimu"

by : @haazell02

Mohon untuk tidak menyalin atau meniru cerita dan kata-kata ini. Karena setiap orang memiliki kreatifitas sendiri. Aku juga berniat untuk melanjutkan tingkat cerita ini, mohon bantuannya..
-terima kasih