"Fatim kamu tidak apa-apa kan?"ucap seseorang masuk keruangan Fatim dia adalah bang Saaih.
Gadis itu hanya menggeleng menatap abangnya, bang Saaih pun memeluknya dengan erat.
Karena ia merasa tidak hanya mereka dalam ruangan itu, bang Saaih melirik ke Khya yang sedari menjauhnya dan mendekat ke Fateh.
Kemudian beralih ke Fateh yang menatapnya dengan mengangkat satu alis dan mengerutkannya.
"Tatapan itu..seperti.."batin bang Saaih.
"Tidak mungkin, tidak mungkin.." ucap bang Saaih mengelengkan kepalanya.
"Ada apa bang?" tanya Fatim.
"Tidak apa-apa, kamu boleh pulang. Sekarang kita pulang oke?"jelas bang Saaih menggendong Fatim keluar.
"Ngak bang, bagaimana dengan Khya dan Fateh?"tanya Fatim turun dari gendongan Bang Saaih.Deg!
"Tidak, mungkin!" tolak bang Saaih memegang kepalanya.
"sekarang kita pulang! tidak ada bantahan!" seru bang Saaih menatap Fateh.FATEH POV
Seseorang memasuki ruangan kami, ia dengan cepat memeluk Fatim.
"Mungkin abangnya."batin Fateh.
Ia melirik ke Khya yang dari tadi mendekat ke arahnya, tidak biasanya sepupunya itu ketakutan.
Saat seseorang itu menatap Fateh, ada sesuatu hal yang membuat Fateh mengingat semuanya. Tubuhnya seketika kaku menatap seseorang itu, matanya seketika tidak berkedip.
Beruntung Khya, memegang erat tangannya Fateh, takut pada dirinya.
Setelah kepergian, Bang Saaih dan Fatim. Barulah Fateh sadar, ia memegang kepalanya. Mengingat sesuatu yang mungkin terlupakan olehnya. Tapi apa itu? tidak mungkin ingatan itu mudah terlupakan oleh Fateh.
"Tidak mungkin gue melupakan sesuatu."batin Fateh.
"Teh, lo ngak apa-apa? Apa yang terjadi? apa yang lo liat?"panik Khya.
"Gue ngak tau! Ngak tau! Tetapi tatapan itu menyakitkan gue!." ucap Fateh berusaha mengatur nafas.
"Atur nafas lo! Ingat kata bunda? Jangan biarkan lo keluar dari tubuh!" tegas Khya.
"oke gue bakalan tenang!" Ucap Fateh mengatur nafas.
" sekarang kita pulang! jelaskan semuanya di rumah! ingat lu nggak boleh mengurangi atau menambah apa yang lo liat!"tegas Khya.Akhirnya mereka pulang ke rumah, setiba dirumah seperti biasanya Fateh akan memasuki kamarnya nya menenangkan diri. Ia sedari tadi berusaha mengetahui apa yang dimaksud oleh penglihatannya.
"nggak mungkin! nggak! nggak mungkin! nggak mungkin!" Seru Fateh menggunakan telekinesis nya untuk menjatuhkan Gelas Kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
GO AWAY! [END]
HorrorSeseorang gadis kecil yang sangat keras kepala harus terkurung di dalam ruangan. Tidak ada yang membolehkannya keluar sebelum ia sembuh dari hal yang sesuatu tidak boleh di undurkan lagi. Tetapi semua rencana itu hancur, saat sesuatu yang tidak di...