Secarik kertas

534 42 7
                                    

Dua minggu, 14 hari dan 336 jam.  Fatim tak bisa tenang, Khya tak kembali. Dan ia tak mau tenang dan duduk menatap musim semi dengan santai.

"Ku harap kamu di sana, baik-baik saja,"

Bunyi suara hempasan jendela menyita perhatiannya. Tak ada tanda-tanda orang menjahilinya. Siapa yang mengetuk jendela? itulah yang di pikirkan Fatim sekarang.

Gadis itu tidak takut, hanya saja di harus waspada. Jika tidak, dia akan di serang secara tiba-tiba. Tetapi tak ada siapa-siapa kecuali secarik kertas.

"Jangan khawatir, dia baik-baik saja. Bukankah itu yang kamu pikirkan? Aku akan menghindar darinya untuk membuatnya kembali padamu."

Apa maksud itu? Tetapi dia tahu seseorang itu memberitahu keadaan Khya. Fatim menghembus nafa lega lalu membalikkan kertas itu.

Dia begitu kaget melihat gambar yang ia yakin itu adalah Fateh. Wajahnya seakan tersenyum namun di warnai tinta merah.

"Gila! Menjauh lah dariku Harrowh!"

Teriaknya histeris meremukkan kertas itu, lalu melemparkannya ke dalam keranjang sampah. Sontak tingkahnya membuat Bang Saaih menghampirinya lalu memeluk hingga erat. Ketakutan Fatim mereda, ia menangis tak ingin abangnya melepaskan pelukan itu.

"Dia gila! Harrowh gila! Kenapa aku kalian larang aku untuk melenyapkan dia!" teriaknnya menatap jendela yang mulai bergerak.

"Jangan bersikap seperti itu Fatim, dia hanya memancingmu. Cowok itu akan baik-baik saja," bisik Bang Saaih membuat Fatim menunduk.

"Kau salah! aku bukan dia, aku hanya memberitahumu. Khya akan selamat kecuali dia! Aku tak ingin cowok itu menggangguku!"

"Karena aku akan menjadi raja makhluk Indeloger, pangeran dari makhluk yang berbeda seperti kalian!"

Suara itu menggema, membuat keduanya berdiri menatap sekeliling. Yang jelas makhluk itu ingin kekuasaan, lalu apa hubungannya dengan Fateh? apakah dia pangeran Indeloger? tapi cowok keras kepala seperti dia sulit untuk di tebak, tak ada yang tahu keturunannya.

"Kamu hanya ingin kekekuasaan! Lalu kenapa tak mengembalikan keduanya lalu bebas mengambil tahta itu!" balas Fatim membuat aura ruangan itu memanas.

"Bodoh! Tahta tak akan pernah berubah! Dia pangeran abadi! Dan hanya memisahkan roh ddengan tubuhnya membuat orang yang berhasil mengabadikannnya di dunia roh yang menjadi pangeran! pewaris tahta!" bentak Suara itu membuat Fatim marah.
  
"aku kembali Nathan, takkan ada yang bisa menggeser tahta pangeran Fateh. Cowok itu keturunan bangsawan Indeloger," terdengar sebuah suara melerai perdebatan mereka berdua.

"Itu pasti, kau takkan bisa merebutnya,"

"TAK ADA YANG BISA MENGHALANGI KU!" teriak  suara itu Nathan. Tak terima di katakan seperti itu.

Next? Okay but, anda harus komen di paragraf manapun.

Thank's yang udah setia dan See you buat yang pergi.

GO AWAY! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang