Rakhya Athawilla, bukanlah roh. Atau lebih tepatnya, ia telah kembali ke tempatnya semenjak kematiannya yang tragis. Meskipun demikian, perempuan itu tidak memiliki hubungan dengan Fatim.
Dia bukan kakak perempuannya itu.
Rakhya hanyalah seorang kakak dari perempuan kecil yang sangat polos. Bagi perempuan itu. Rakhya atau sering di panggil kak Willa, merupakan seseorang yang paling di sayanginya setelah kedua orangtuanya menjalani hidup masing-masing dan menghilang tanpa ada jejak.
Kehidupan mereka, tidaklah begitu mewah, hanya sederhana. Sulit bagi mereka berdua untuk di pisahkan.
Umur mereka tidak begitu jauh, tapi sifat keduanya sangatlah persis.
Sebelum saat itu tiba, lalu berakhir.
Ketika keduanya baru saja keluar dari market sambil mengenggam es krim dan lolipop. Mereka melalui jalan yang berbeda dari biasanya, karena terlihat dari kejauhan, jalan itu di beri penghalang karena ada sebuah pohon yang tiba-tiba saja ambruk tanpa ada alasan yang menyebabkan itu.
Tentu keduanya memilih jalan yang begitu ramai pada siangnya dan sunyi pada malamnya. Sehingga di juluki, jalan dua arah.
Jalan dua arah, bukanlah yang memiliki dua arah. Dia hanya memiliki satu arah. Namun pada malam dan siang, satu arah itu berbeda. Ketika siang hanya terlihat satu arah dan selalu sampai ke tujuan. Tapi ketika malamnya, memang hanya terlihat satu arah tapi tak pernah seseorang berhasil sampai ke tujuan, mereka selalu tersesat.
Itulah rumor yang beredar.
Siapa sangka, keduanya yang tak tahu apa-apa melewati jalan itu. Tidak ada yang aneh, hingga Rakhya melihat teman dekatnya dari kejauhan.
Entah kenapa dia tidak menyadari tingkah temannya yang berbeda, dengan senyuman yang manis mendekati temannya.
Hawa dingin mulai mencekam, matanya terbelalak saat menyadari temannya ingin bunuh diri. Sontak, Rakhya berusaha merebut benda tajam yang ada di tangannya.
Ia tidak melihat ada hal yang aneh di dalam diri temannya sebelum akhirnya ia di tikam dan kehabisan darah.
Gadis kecil itu, hanya menangis dari kejauhan, karena ia lebih memilih menunggu sambil melahap es krim dan lolipop di kedua tangannya.
Saat 'temannya' itu menjauh, ia masih belum menggerakkan kakinya untuk mendekati kakaknya. Ia terlalu ketakutan dan menutup kedua wajahnya dengan kedua tangannya.
Rasanya, es krim dan lolipop yang di lahapnya habis itu sama sekali tidak terasa manis di lidahnya, begitu pahit ketika ia menyadari terjadi sesuatu hal pada kakaknya.
Tidak ada keluarga, semua temannya menjauh setelah melihat perubahan yang sangat berbeda. Yaitu, wajah gadis kecil itu yang begitu merah berubah menjadi putih dan pucat, hal itu terjadi lima hari setelah kakaknya pergi.
"Menakutkan."
"Menjauhlah!"
"Manusia bukan sih?!"
"Aneh banget!"
"Bikin semua orang jadi takut,"
Perkataan yang menyakitkan terus bersahutan, tanpa menyadari satu hal.
"iya.."
suara itu berhembus, membuat siapa saja mendengarnya akan ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GO AWAY! [END]
HorrorSeseorang gadis kecil yang sangat keras kepala harus terkurung di dalam ruangan. Tidak ada yang membolehkannya keluar sebelum ia sembuh dari hal yang sesuatu tidak boleh di undurkan lagi. Tetapi semua rencana itu hancur, saat sesuatu yang tidak di...