"Kenapa aku di minta lari?!"
dia menghentakkan kakinya, berjalan mengikuti hilir sungai.
fatim mengamati dua perempuan yang tengah duduk di pinggir sungai, ia berencana akan menanyakan tempat dimana ia bisa keluar dari sini.
"Maaf, saya mau tanya," ujarnya tapi tak ditanggapi.
Ia mengulangi kalimatnya kembali dan lagi-lagi tidak ditanggapi. Saat ia berencana memegang pundak salah satu dari mereka, tiba-tiba fatim terkejut. Ia tidak bisa menyentuh mereka, tangannya menembus tubuh mereka.
Fatim menatapi tangannya, sebenarnya ia ada dimana. Ia mendekat, menatap bingung gadis kecil yang tengah menggapai air sungai.
"dia.."
"Aku?"
Fatim menepuk pelan pipinya berusaha memastikan seseorang yang dilihatnya, ia yakin bahwa gadis itu adalah dirinya dan perempuan itu.
Tiba-tiba waktu berputar kembali, ia melihat semua kenangan yamg manis dirinya bersama perempuan itu..
Lalu sesuatu yang membuat dirinya kaku, ia memegang kepalanya, seolah-olah ia tahu akan terjadi.
Dan saat ini, meski samar tapi ia mengerti.
Perempuan itu kakaknya sendiri.
Ia mematung saat menatap kakaknya yang tidak sadarkan diri dan di rasuki oleh sesosok hantu yang menyeramkan. Kematian kakaknya yang di sebabkan sesosok hantu yang menghunus kakaknya menggunakan pisau dan darah itu mengenainya.
"Kak Fyrla..." tangisnya.
Dan tangisannya mengeluarkan darah lagi..
Ia sekarang mengerti kenapa ia di berhentikan sekolah dan belajar di rumah, ia mengerti kenapa orangtuanya melarangnya keluar dan ia sekarang mengerti kenapa ia tidak mengingat semua itu.
Ia juga mengerti kenapa rumahnya terletak di suatu tempat yang terpencil.
Karena sebuah kecelakaan yang di sebabkan teman-temannya. Temannya yang menatap sinis kearahnya, karena dia selalu menangis darah saat melihat bayangan kakaknya.
Kecelakaan yang membuat semua ingatannya hilang dan menjadi awal kehidupannya.
Saat itu ia mengerti, kenapa ia merasa seperti di lahirkan kembali dari semua penderitaan.
Semua yang di sekelilingnya menjadi gelap, fatim terduduk dan memeluk lututnya, ia merasa mungkin ini akhirnya. Namun, sentuhan tangan yang begitu halus lalu memeluknya dengan begitu lembut.
Kak Fyrla, tersenyum. Ini pertama kalinya ia melihat senyuman itu setelah beberapa tahun. Senyuman yang begitu tulus padanya.
"Kakak antar kamu pulang, Ayah dan ibu mencari mu.."
"Bang Saaih juga.." tambahnya tersenyum hingga matanya terlihat sebuah garis yang sedikit melengkung.
Fatim bangkit, ia berjalan dengan bersungguh-sungguh. Ia bukan lagi gadis yang menghindar semua pembicaraan karena tidak mengerti.
Tiba-tiba..
Uhuk..
Uhuk..
Fatim merasa mimpi, ia bangun dan melihat Orangtuanya, bang saaih. Matanya menoleh ke seseorang yang tengah terbaring tidak sadarkan diri.
"Apakah dia baik-baik saja?"
"Dia hanya kelelahan sebentar lagi di sadar, " jawab bang saaih.
Fatim menghembuskan nafas lalu ia terwentak dan bangkit dari tempat tidur.
"Dimana Khya?!" ujarnya.
"Dia.. telah.." bang saaih dan orang tuanya menoleh ke arah tempat tidur yang tidak jauh darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GO AWAY! [END]
HorrorSeseorang gadis kecil yang sangat keras kepala harus terkurung di dalam ruangan. Tidak ada yang membolehkannya keluar sebelum ia sembuh dari hal yang sesuatu tidak boleh di undurkan lagi. Tetapi semua rencana itu hancur, saat sesuatu yang tidak di...