Part 18

1.1K 89 11
                                    

Fatim kini berada di kamarnya, ia ingin meminta maaf kepada Khya karena meninggalkannya bersama Fateh.
Tiba-tiba Bang Saaih mengetuk pintu, Fatim hanya membuka pintu menatap wajah abangnya yang panik.
"Tim, tadi siapa?"tanya Abangnya.
"Siapa? maksudnya?" tanya Fatim kembali.
"Siapa cowok yang di rumah sakit itu?"ulang bang Saaih.
"Fateh, emang kenapa?" tanya Fatim memiringkan kepalanya.
"Dia ngak nyakiti kamu kan?" tanya Bang Saaih membuat Fatim terkejut.
"Ng..ngak..." bohong Fatim.

Fatim heran dengan abangnya, kenapa dia kelihatan sangat panik. Dan batinnya menyebut kata pembunuh, apa yang di maksud.

Melihat Fatim punya banyak pertanyaan yang akan di lontarkan, Bang Saaih segera keluar dari kamar Fatim.

"Apa yang di sembunyikan dari ku? Apa yang di maksud dengan pembunuh?" batin Fatim segera kembali di bangku belajarnya.

"Aku harus selidiki ini!"tekad Fatim.

Tiba-tiba..
Fatim melihat kertas di di jendelanya, ia merasa sejak tadi tidak ada kertas di sana.

"Jangan biarkan untuk kedua kalinya..
Jangan biarkan kedua kalinya ada korban setelah dia...
Buang semua kebohongan,
sebelum dia berubah menjadi orang yang seperti kamu lihat.."

Dengan kaget, Fatim melempar kertas itu. Dia yakin kertas itu teror untuk dirinya, tetapi apa yang di maksud dia? Siapa dia itu!

Ia melihat sekeliling kamarnya, waspada jika ada makhluk menyerangnya. Fatim berusaha membuang kertas itu, berkali-kali ia coba hasilnya nihil kertas itu selalu tiba-tiba muncul kembali di meja belajarnya.

Ia merasa aura di sekeliling kamarnya sangat keras, membuat ia sulit bernafas. Ada yang ingin menyentuh dirinya, bukan manusia.

"Bang..Saa..ih.." ujar Fatim memegang lehernya yang seperti di cekik.

Fatim berusaha membuka pintu kamarnya, tetapi terkunci otomatis. Ia tidak dapat menemukan kunci itu.

Seseorang makhluk berpakaian hitam dan terdapat bercak di tangannya menghampiri Fatim. Gadis itu ketakutan, melihat hantu yang sangat menyeramkan. Tangannya terus mengeluarkan darah. Matanya semakin mendekat, Fatim dapat melihat jelas matanya menatap tajam

Tiba-tiba..
Dunia hitam, apakah Fatim telah pergi untuk selamanya?
Ia tidak dapat merasakan apapun kecuali suara abangnya.

GO AWAY! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang