Bongkar

521 42 11
                                    

Tirai kamar Fatim berhembus kencang, membuat Khya dan Fatim menoleh ke arah jendela.

Sesosok muncul seolah memberi tanda kepada mereka. Fatim menutup mulutnya, mengenali siapa sosok itu.

"Itu Fateh?"

Khya hanya terdiam, dia menggeleng lemah. Itu bukan Fateh. Cowok itu tidak bisa keluar dari dunia roh, tangannya menghalangi Fatim untuk berjalan mendekat ke arah sosok itu.

"Itu bukan dia, Jangan dekati!" tegas Khya membuat Fatim terhenti.

"Itu harrowh,"

"Kalau begitu kita akan melawannya," pinta Fatim bersiap.

Lagi, lagi Khya menghalangi Fatim untuk bertarung dengan Harrowh. Dia menjelaskan bahwa roh itu hanya memanfaatkan keadaan untul mengambil sesuatu di sungai yang tak jauh dari rumah Fatim.

"Aku akan habisi dia!"

"dia roh Fatim!"

"Bukannya kau juga Khya?" lirih suara itu, mereka yakin bahwa itu adalah Harrowh.

"Apa maksudmu? menyebut teman ku roh!" Ganas Fatim menatap tajam Harrowh.

"tanya kan padanya, " Khya hanha terdiam, dia belum siap Fatim mengetahui semua itu.

"Fatim, " panggil Khya.

"Tidak Khya, aku takkan membiarkanmu ikut dengannya," Khya hanya menunduk, Fatim belum mengerti semuanya.

"Aku.."

"Dia roh! Apakah kamu tidak merasakan hal itu! Teman mu adalah roh!" teriak Harrowh.

"Harrwoh berhenti menjalankan rencanamu, Khya masih hidup!" bentak Fatim menggenggam tangan Khya lalu memperlihatkan pada roh itu.

Harrowh hanya tersenyum tipis, lalu menghilang dari mereka. Saat itu Fatim ingin mengejar, namun tidak bisa. Ada sesuatu di kamar ini yang telah di pasang oleh Harrowh.

"Hanya roh yang dapat keluar dari lingkaran ini,"

Khya terdiam kaku, dia tidak mungkin membiarkan Harrrowh menggunakan. benda itu tetapi disatu sisi, ia tak ingin Fatim kecewa.

"Khya, sekarang kita harus gimana?" desak Fatim berusaha keluar namun, sia-sia.

"A, aku.."

"A, aku.. minta maaf.. jika kamu kecewa.."

"sebenarnya.."

Tiba-tiba Fatim menggeserkan tubuh Khya, ia melihat sesuatu di sana. Seseorang yang selalu ia rindukan tetapi,ada seseorang mengikutinya.

Khya ikut menoleh menyaksikan semua itu, tersenyum lega melihat sepupunya kembali. Namun, gadis itu juga melihat hal yang sama dengan Fatim.

Seseorang itu tersenyum sinis, mengangkat sebuah kapak sambil mengacungkan padanya. Tanpa berpikir panjang, Khya menembus lingkaran itu. Dia mengambil paksa lalu menancap keras ke dinding.

Fateh yang menyadari itu hanya tersenyum tipis, tidak melakukan apa-apa. Tapi ada satu hal yang ingin dia ungkapkan pada fatim.

"Biarkan dia pergi, "tolak Fateh saat melihat Khya ingin mengejar. Fatim yang menyaksikan semua itu sangatlah shock, tak menyangka orang yang selalu menemaninya bukanlah manusia.

"Maafkan Khya, bukan sepenuhnya keinginannya!" ujar Fateh membuka lingkaran itu membuat Khya hanya menunduk saat Fatim menatapnya seolah meminta penjelasan.

"Maafkan aku, aku sangat menyesal. Ku harap aku masih sahabatmu," lirih Khya masih menunduk.

GO AWAY! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang