Mimpi yang terhiraukan

530 44 9
                                    

Hello! Apa kabar? ku harap kalian baik-baik saja :) Maaf, kemaren aku tidak bisa mengupload ceritanya dua. Karena ada sesuatu hal membuat pikiranku berhenti dan mungkin aku tidak bisa mengatakannya. Aku minta maaf banget, aku tidak bisa melakukan sesuai perkataanku. Ku harap kalian mengerti :)
-@fluffycookies03

"Tidak! aku terlalu menghiraukan surat itu, seharusnya tak ada kejadian ini!" tangis Fatim jatuh saat mendengarkan semua penjelasan Khya.

Dia belum siap untuk kehilangan siapapun, ini terlalu kejam untuknya. Makhluk itu benar, sangat benar. Fatim terlalu lemah untuk semuanya, ia  terlalu peka terhadap semuanya. Tetapi, kenapa surat dari Fateh ia hiraukan. Baginya semua ini kesalahannya.

Berulang kali, bang Saaih mengatakan tak ada yang perlu di salahkan namun gadis itu berkata lain. Ia tetap mengatakan itu kesalahannya.

Ayna menghampiri Fatim, tubuhnya melayang mendekat ke gadis itu. Tangannya mengusap air mata yang sempat jatuh karena kejadian itu, meski baru saja mengenal tetapi melihat Fatim yang terus menyalahkan dirinya mengingatkannya kepada adiknya.

"Hei, you don't cry," larang Ayna.

"I can't that!" ujarnya.

"Bolehkah aku bertanya? seberapa dekat kamu dengan Fateh?" tanyanya dengan wajah yang serius.

"Aku tidak tahu, tetapi sifatnya sangatlah random membuatku tidak tahu seberapa dekatnya aku dan dia.." jelas Fatim menatap Ayna.

"Apa yang di maksud dengan Harrowh saat kak Ayna mengatakan bahwa aku bukan tandingan Harrowh?" tanya Fatim tidak mengerti.

"tidak ada apa-apa, kaka hanya memberi saran," ujarnya tidak ingin menjelaskan.

"Apa?" tanya Fatim ingin tahu.

"Bukan kekuatan yang menentukan kamu yang terkuat, bukan seberapa banyak orang yang berhasil kamu bunuh. Tapi seberapa banyak orang yang berhasil kamu perjuangin, meski ia membencimu. Kelebihanmu hanyalah hal yang sepele namun persahabatan lebih dari segalanya. Tak ada yang bisa mengalahkan itu, tak ada yang bisa tak terkecuali Harrowh." jelas Ayna.

Fatim hanya terdiam, dia berusaha mencerna perkataan itu, ia merindukan segalanya. Fateh pernah mengucapkan kata yang sama.

"Lo boleh membunuh gue dengan apapun dan meski lo berhasil melakukannya lo sama aja dengan pengecut! Dan gue akan mempertaruhkan nyawa gue untuk sahabat gue," jelas Fateh marah saat melihat Harrowh di koridor.

Benar, mereka selalu mengatakan hal yang berbeda namun memiliki makna yang sama.

"Dan jangan jatuh, hanya karena kamu mendengar perkataan yang belum tentu benar." ujar Ayna pamit lalu menghilang.

GO AWAY! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang