Part 22

944 80 14
                                    

Fatim terduduk lemas memikirkan kejadian tadi, wajahnya pucat. Ia tidak mempedulikan reaksi orang terhadapnya. Pikirannya selalu tentang makhluk itu, entah kenapa ia merasakan hawa yang berbeda di kelas.

Sangat aneh, kelas hening. Fatim menatap sekelilingnya, semua orang tampak cemas ketakutan melihat pintu kelas yang teebanting sendiri berulang kali.

Prang!
Prang!
Prang!

Bunyi itu sangatlah keras, padahal tidak ada yang membantingnya. Fatim tidak bisa melihat, ia menatap pintu itu perlahan-lahan.

PRANG!
Kali ini pintu itu terbanting lebih keras lalu tertutup rapat. Semua mata tertuju pada pintu itu, hingga Fatim melihat makhluk itu.

Wajahnya sangatlah seram, sebagian hancur, darah jatuh ke lantai namun tidak menimbulkan. bekas. Kedua tangannya terangkat seperti siap untuk mencekik siapa saja di depannya. Darah terus berjatuhan.

Tidak ada yang menyadari kehadiran makhluk itu, mereka berusaha tenang seperti tidak ada apa-apa.

"Aku harus bisa!" batin Fatim menatap tajam makhluk itu.
Lagi-lagi makhluk  itu mundur, tak kuat menatap tajamnya Fatim yang seperti pembunuh.

Klik!
Lampu di kelas mati seketika, Fatim kehilangan fokus ia berbalik berusaha waspada. Makhluk itu semakin dekat dan persis di belakangnya Fatim. Tangan makhluk itu terangkat, bersiap mencekik Fatim.

Klik!
Lampu tiba-tiba hidup, siswa di penuhi ketakutan. Fatim tidak ada, ia menghilang entah kemana. Tidak ada tanda-tanda kehadirannya, terlihat makhluk itu  kesal dan sangat marah. Ia menghilang, hendak menyusul Fatim.

1 detik, kepergian makhluk itu tidak ada apa-apa.
2 detik, suasana semakin mencekam dan horor.
3 detik, "Arghh!" Suara ada di mana-mana. Semua siswa bersikap aneh, seisi kelas seperti kerasukan makhluk jahat.

Mereka seperti mencari dan terus berkata,
"Argh! di mana dia.."
"Dia... beraninya dia mengganggu rencanaku!"
"Bunuh dia!"
"Aku ingin mengambil matanya yang selalu membuatku tersiksa!"
Perkataan mereka sangatlah menyeramkan, semua kursi dan meja di hempas-hempaskan. Siswa  dan guru-guru yang berada di luar, berusaha membuka pintu ingin mengetahui apa yang terjadi. Tapi, sial! Pintu itu terkunci rapat.
"Aku tidak akan membiarmu lari begitu saja! Bersiaplah! Hari ini kau akan aku habisi!"

GO AWAY! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang