Bab 13

1.1K 61 1
                                    

"Malah ngelamun yuk ke ruang ganti." ajak Fateh merangkul Fatim.

Gadis itu semakin resah, ia takut Fateh akan mencoba membunuhnya lagi. Setiba di ruang ganti, Fatim segera meninggalkan Fateh dengan alasan ia akan mengganti pakaian.

"hm.. Teh, aku mau ke.. ruang gantu khusus perempuan yah. " pamit Fatim.
"Oke.." ucap Fateh melepaskan rangkulannya.

Remaja gadis itu berlari menuju ruang ganti, semua menatapnya dengan heran dan bertanya.

Tiba-tiba seseorang bertanya kepada dirinya..
"Eh! lo pacarnya Fateh?"
"Kok bisa sih! Padahal lo biasa aja menurut gue"
"cantikan gue lagi."

Perkataan seseorang ituembuat Fatim menunduk, ia tidak mampu untuk berbicara. Apalagi, ia mampu membaca pikiran orang lain membuat dirinya semakin rapuh.

"Maksud lo apaan ngomong kayak gituh!" ketus Khya datang menghampiri Fatim.
"Nyaut aja lu." ucap seseorang itu lalu pergi.

-------------------------------------

Acara itu berlangsung dengan lancar, kini saatnya peran Fatim keluar bersama Fateh. Saat menaiki pentas, tidak sengaja kaki Fatim menyenggol salah satu kabel membuat dirinya terjatuh dan di saat yang paling memalukan itu Fateh menangkapnya dengan cepat.

"Prokkk.."
Tepukan tangan meriah untuk mereka.
"Ahh... Baper gue."

"Ciee.."

"Jadi pasangan yang paling goals nih!"

Fateh segera tersadar dari kontak mata itu, entah kenapa ia merasa sesuatu yang aneh. Tetapi ia berusaha mengendalikan dirinya.

FATIM POV

Sial, sial banget. Kenapa ia harus jatuh di saat ini, sangat memalukan. Di tambah, Fateh menangkapnya dan menatap matanya. Bagi kebanyakan semua orang itu adalah sangat baper tapi bagi Fatim itu adalah hal yang aneh. Kebaperannya hilang seketika saat ia melihat tangannya yang penuh dengan bercak hitam. Beruntung, tidak ada yang mengetahui hal itu.

Dan Akhirnya, peran Fatim selesai saat ia turun. Khya menahannya sepertinya ia melarangnya untuk turun bersama Fateh.

Tetapi tangannya itu di lepaskan olehnya, karena Khya lupa perannya akan bermain. Dibawah panggung, Fatim berusaha membersihkan bercak itu dengan tissue basah tetapi tidak bisa, akhirnya ia meminta izin ke toilet.

Sepanjang lorong itu sepi, tidak ada siapa-siapa karena semua siswa berkumpul di lapangan menyaksikan acara itu.

Tap!Tap!Tap!

Langkah kakinya bergema, itu sudah biasa karena lorong itu dapat menghasilkan gema tetapi ada sesuatu yang aneh, langkah kali itu di ikuti langkah kaki seseorang berirama dengan langkah kakinya.

GO AWAY! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang