Part 9

1.4K 84 4
                                    

Kedua remaja perempuan itu berjalan ke kelas mereka, menurut Khya ada yang sesuatu terjadi di kelas. Fatim, gadis polos itu hanya mengangguk mengikuti langkah Khya.

Benar yang di katakan Khya, sesorang sedang mengamati meja mereka berdua dan menuliskan sesuatu di bukunya.

"Ngapain lo ngamati bangku gue." ucap Khya mendekati bangkunya.
"Geer banget sih lo jadi cewek! Siapa juga yang merhatiin bangku lo!" elak Fateh.

Fatim hanya diam menatap kosong ke arah Fateh yang sedang berbicara dengan Khya.

"Lo juga, ngapain lo natap kayak gitu ke gue! Emang lo kira gue apaan!" ketus Fateh melirik ke Fatim.
"A..Ngak aku ngak natap kamu kok.." gugup Fatim.

Fatim kemudian mengalihkan pandangannya, ia duduk di samping Khya di belakang Fateh.

"Apa yang kamu lihat?" batin Khya sengaja berbicara lewat batin.
"Hm.. aku ngak bisa melihat apa-apa tapi.." ucap Fatim berhenti.
"Tapi apa?"tanya Khya.
"Sepertinya.. itu bukan dirinya. Aku merasakan ada yang aneh pada Fateh.." bisik Fatim.
"Gue tau itu, kita harus mengamati cowok itu." bisik Khya.

Fatim hanya mengangguk untuk pertama kali ia menggunakan kelebihannya untuk mengamati seseorang.

Tidak beberapa lama, seseorang guru masuk dan memberikan pelajaran. Fatim tidak fokus terhadap pelajaran yang di berikan. Kelebihannya seperti tertarik dengan Fateh karena ia terus bisa membaca batin Fateh.

"Argh..." ucap Fatim cukup keras membuat semua mata melrik ke arahnya.
"Ada apa Fatim?" tanya seorang guru berhenti menulis.
"Maaf, bisakah aku meminta izin keluar?"tanya Fatim.
"Silahkan.." ucap guru itu melanjutkan menulis.

Fatim berjalan dengan menunduk, ia sangat bingung dengan apa yang di lakukan dirinya. Gadis itu melangkahkan kaki tanpa mengetahui tujuannya ke arah mana. Ia menyadari saat di depannya adalah tembok, Fatim mengangkat kepala dan berlari kembali ke kelas.

Tetapi, itu bukan hal yang mudah. Sekolah bertingkat empat ini memiliki ruang berpuluh-puluhan sangat sulit. Saat ia berlari, Fatim melihat sesorang menunduk ke arahnya.

"Fateh!" ucap Fatim sedikit meninggikan suaranya.

Ia senang bertemu dengan Fateh tetapi tunggu, cowok itu terlihat pucat menatap tajam ke arahnya. Seketika, Fatim melangkah mundur dan tehenti saat ia melihat di belakangnya adalah balkon. Fateh terus mendekati Fatim, tangannya terangkat mendekati mata Fatim.

Gadis itu hanya bisa menutup matanya, ia benar-benar sangat ketakutan tidak ada yang bisa ia lakukan hingga sesuatu berhembus sangat keras.

Fatim membuka matanya, ia ingin tahu apa yang berhembus sangat keras itu. Betapa terkejutnya ia, sat melihat Khya di depan dan Fateh terdorong ke tembok mengatur nafasnya, cowok itu terdorong ke tembok.

"apa yang terjadi?"tanya Fatim mengatur nafas.
"Huft.. lo ngak apa-apa?"tanya Khya mengacuhkan pertanyaan Fatim.
"Apa yang terjadi dengan Fateh?" tanya Fatim mengulang kalimatnya.

Khya hanya menatap Fatim, menariknya menuju ke kelas. Remaja permpuam itu hanya mengikuti kemana temannya melangkah, ia benar-benar ketakutan.

GO AWAY! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang