LILY - Chapter 24

189 17 5
                                    

——————————

LILY: The Little Lone Child
(Previous Chapter: LILY - Chapter 23)

   Lily mengangguk singkat sebelum mereka berdua kembali berjalan, dengan Lilith yang masih saja mengeluarkan celotehannya.

——————————

   "Ibu, Ibu, Ibu!" panggil Lucy seraya melompat-lompat kecil, berusaha mengalihkan perhatian ibunya dari buku tebal tersebut.

   Ratu Vanessa menutup buku tebal yang dibacanya, lantas meletakkannya di atas sebuah meja bundar. Ratu Vanessa sedikit membungkuk dan menatap Lucy dengan senyuman yang terpampang pada wajahnya. "Ada apa?"

   Lucy berhenti melompat. Gadis itu menghela napasnya sejenak. "Lucy melihat ada seseorang yang melewati kastil, kemarin!"

   "Bukankah kastil ini memang cukup sering dilewati para warga kota ini?"

   Lucy menggeleng cepat. "Bukan, Bu! Orang itu aneh sekali! Lucy takut melihatnya!"

   "Tidak boleh seperti itu, Lucy," ucap Ratu seraya menjepit hidung Lucy dengan jari telunjuk dan jari tengahnya. "Bagaimana rupa orang itu?"

   "Seram, Bu! Ia menggunakan jubah hitam, tapi seperti ada ukiran-ukiran berwarna putih di jubahnya," jelas Lucy.

   "Jubah dengan ukiran berwarna putih?" gumam Raja pelan sembari memikirkan seseorang yang dimaksud oleh anak bungsunya itu.

   "Lucy," panggil Raja yang membuat gadis kecil itu langsung menoleh. "Apa orang itu membawa sebuah kertas?"

   Lucy mengangguk cepat. "Benar, Ayah! Darimana Ayah tahu?"

   Raja diam tidak menjawab. Raja dan Ratu nampak saling pandang, sementara Lucy hanya dapat melihat kedua orang tuanya dengan perasaan bingung.

—LILY: The Little Lone Child—

   "Kak Olav, bagaimana ini? Hari sudah mulai gelap," ucap Lily yang gelisah seraya menatap warna langit yang kian menggelap.

   "Tenanglah, kita pasti akan sampai ke Kota Voss sebentar lagi," ucap Olav menenangkan, walaupun ia juga tidak yakin dengan perkataannya sendiri.

    Lily mengangguk. Gadis itu menatap sekelilingnya dengan perasaan takut. Hutan itu mulai gelap, beberapa kali Lily melihat ada sesuatu yang melintas. Udara di hutan itu semakin dingin, padahal dirinya sudah mengenakan dua lapis pakaian dan dibalut lagi oleh sweater rajut. Lily menggosokkan kedua tangannya hingga menimbulkan rasa hangat. Lily kembali memandang sekeliling. Belum ada makhluk yang bermunculan, namun gadis itu sudah ketakutan setengah mati.

   Menyadari ketakutan sang gadis, Olav berucap pelan, "Aku akan melindungimu, Putri. Jangan khawatir."

   Lily menoleh dan mendapati Olav yang sedang menatapnya dengan senyum kecil yang terpampang di wajahnya. Lily mengangguk singkat dan ikut menyunggingkan senyumnya, sebelum kembali memerhatikan jalan.

   "Hei! Aku melihat niat buruk dari matanya tadi!"

   Lagi. Lily menghela napasnya. Suara Lilith kembali memenuhi kepalanya. Lily bingung dengan sikap Lilith. Mengapa semenjak merasuki tubuhnya, Lilith menjadi cerewet seperti itu?

   "Aku tidak cerewet! Aku hanya memperingatkanmu agar—"

   Lilith, potong Lily cepat, jika kau ingin aku kembali ke kastil, maka diamlah!

LILY: The Little Lone ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang