LILY - Chapter 34

136 19 19
                                    

——————————

LILY: The Little Lone Child
(Previous Chapter: LILY - Chapter 33)

   "Tidurlah. Aku akan menjagamu," ujar pemuda tersebut yang mendapat anggukan dari Lily.

——————————

   "Ayah … Lucy bermimpi buruk lagi," ucap Lucy lemas.

   Ratu Vanessa mengelus pelan surai kecokelatan anaknya. "Ada apa lagi, Lucy?"

   Lucy mengangkat kepalanya. "Ada seorang wanita bersurai sepundak yang menyerang kastil …."

   Ratu Vanessa terdiam sejenak. Pikirannya masih tertuju pada seorang wanita yang meninggalkan kastil.

   "Ibu …. Lucy takut." Lucy memeluk erat kaki ibunya dengan tubuhnya yang bergetar.

   "Tenanglah, Lucy …." Ratu Vanessa mengelus surai kecokelatan Lucy. "Itu hanya mimpi."

   Lucy melepaskan pelukannya. Ia mengusap air matanya yang entah sejak kapan membasahi pipinya. "Tapi, bagaimana kalau itu menjadi nyata?"

—LILY: The Little Lone Child—

   "Sebenarnya, kalian darimana? Tubuh kalian penuh dengan luka," tanya seorang wanita bersurai hitam.

   "Dari Kota Voss, Nyonya."

   "Lalu, bagaimana kalian bisa terluka seperti ini? Apa kalian mengalami kecelakaan atau semacamnya?" tanya wanita itu lagi.

   "Kami melewati sebuah hutan agar bisa sampai kemari dengan cepat," jawab Lily jujur.

   Wanita tersebut mengangguk. "Baiklah, luka kalian sudah aku obati," ucapnya pelan, "dan omong-omong, kau mirip Putri Lily sewaktu masih kecil," sambung wanita itu seraya menatap Lily.

   Lily hanya tersenyum kaku sebagai balasan. Tidak mungkin dirinya mengaku. Orang-orang pasti akan curiga nantinya.

   "Sebenarnya tidak sopan meninggalkan kalian di sini," gumamnya, "tapi, aku benar-benar harus pergi. Aku sudah memasakkan beberapa makanan untuk kalian."

   "Terima kasih banyak, Nyonya," ucap Lily dan Olav bersamaan.

   Wanita itu mengangguk, sebelum akhirnya pergi keluar dari rumah tersebut.

   Lily menghela napas. Ia memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing. Pandangannya sedikit memburam.

   "Lily? Apa kau baik-baik saja?"

   Lily mengangguk pelan. Olav menatap lekat wajah Lily yang semakin memucat. Lilith pasti sudah mengambil darahnya terlalu banyak.

   "Lily … bagaimana jika kita menginap di sini satu malam saja?"

   Lily menoleh pelan. "Mengapa? Lukamu belum sembuh, Olav …."

   Olav menggeleng cepat. "Jangan pedulikan lukaku. Kita harus cepat pergi ke Desa Dombås."

   Lily mengerutkan keningnya. Ia memijit pelan pelipisnya untuk meredakan nyeri pada kepalanya.

LILY: The Little Lone ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang