LILY - Chapter 4

87 9 0
                                    

——————————

LILY: The Little Lone Child
(Previous Chapter: LILY - Chapter 3)

   Sejujurnya gadis itu tidak yakin dengan perkataan ayahnya, namun Lily tetap mengangguk pelan seraya membalas senyuman dari orang tuanya.

——————————

   "Lily, hari ini Ibu dan Ayah akan pergi keluar. Lily mau ikut tidak?"

   Lily hendak menerima ajakan dari ibunya itu. Namun, bayang-bayang makhluk yang hendak membunuhnya itu terngiang di pikirannya. Dengan segera Lily menolak ajakan dari ibunya.

   "Ada apa? Lily masih takut?" tebak Ratu Vanessa.

   Lily mengangguk singkat. Kepalanya tertunduk. "I-ibu jangan keluar," lirih Lily yang khawatir dengan keselamatan ibunya.

   Ratu Vanessa tersenyum lembut. Ia berjongkok guna menyamakan tingginya dengan tinggi Lily. Ratu mengangkat dagu Lily dengan jarinya. "Makhluk itu tidak akan datang lagi. Tenang saja, ya?" ucap Ratu Vanessa yang sebenarnya juga kurang yakin dengan perkataannya sendiri.

   "J-jangan pergi terlalu lama."

   Ratu Vanessa mengangguk lalu mengacungkan jari kelingkingnya. Lily tersenyum kecil seraya mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking milik ibunya.

Tok, tok, tok!

   "Lily … Ibu dan Ayah akan pergi menemui seseorang yang mungkin bisa membantu kita. Apa kau mau ikut?" tanya Raja setelah memasuki kamar tidur Lily.

   Lily menggeleng pelan. "Lily takut … karena Lily, ibu dan ayah terluka," lirih Lily.

   Raja menggeleng singkat seraya mengelus surai kecokelatan Lily. Ternyata, anaknya itu masih belum bisa melupakan kejadian beberapa minggu yang lalu. "Itu bukan salah Lily … Ibu dan Ayah hanya berusaha melindungi Lily."

   Lily mengangkat kepalanya lalu memeluk erat tubuh ayahnya itu. "J-jangan pergi terlalu lama," lirihnya ditengah-tengah pelukannya.

   Raja Alexander mengangguk singkat. Ia mengerti keadaan putrinya sekarang. Lily menjadi lebih pendiam setelah makhluk itu menyerang mereka. Raja sering kali menemukan Lily yang menangis di kamarnya seraya memeluk erat boneka beruangnya. Makhluk itu sudah mengubah kehidupan Lily.

—LILY: The Little Lone Child—

   Lily mengusap kedua matanya. Beberapa kali ia menguap. Lily turun dari kasurnya, lantas berjalan menuju jendela kamarnya. Langit sudah berwarna jingga, tapi sepertinya orangtuanya belum kembali. Lily melangkahkan kakinya menuju pintu kamarnya lantas memutar kenop pintu tersebut. Ada seorang pelayan istana yang melintas di depan kamar Lily. Pelayan tersebut membungkuk hormat saat menghadap Lily.

   "Bi Mia, apa Ibu dan Ayah sudah pulang?" tanya Lily pada pelayan tersebut.

   "Ratu dan Raja masih belum pulang, Putri Lily," jawab pelayan itu sopan.

   "Oh … terima kasih," ucap Lily kecewa. Dirinya benar-benar khawatir sekarang. Makhluk itu bisa muncul kapan saja dan dimana saja. Lily takut. Ia masih mengingat jelas makhluk itu mengatakan akan membalas dendam pada orang tuanya.

LILY: The Little Lone ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang