LILY - Chapter 39

123 10 3
                                    

——————————

LILY: The Little Lone Child
(Previous Chapter: LILY - Chapter 38)

   "TIDAK! RAJA!!!"

——————————

Boom!

   "ARGHH! SIALAN!" umpat seorang wanita yang tepat berada di belakang Raja.

   Vionny berhasil membekukan kaki wanita tersebut. Ia beralih pada seorang penyihir yang tengah menyamar menjadi Ratu Vanessa. Vionny mengangkat tangannya, lantas membaca sebuah mantra.

Whoooshh!

   Penyihir itu terdorong cukup jauh. Penyamarannya hancur. Wujudnya kembali seperti semula, seorang wanita dengan kedua manik hazel. Raja terbelalak. Ia segera menodongkan pedangnya pada penyihir tersebut. Sementara penyihir itu menatap tajam Vionny, lantas merapalkan mantranya.

   Vionny memegang lehernya yang terasa tercekik. Napasnya menjadi tak beraturan. Rasa sakit menjalar ke sekujur tubuhnya.

   "Apa yang kau lakukan padanya?!" pekik Raja yang tidak digubris sama sekali oleh penyihir itu.

   "Serang penyihir itu!" titah sang Raja.

   Para penjaga maju menerjang si penyihir, namun mereka langsung terdorong mundur saat mendekati penyihir tersebut. Para penjaga itu terangkat ke udara, lalu terlempar ke tanah dengan sangat keras. Beberapa dari mereka terluka, sementara sisanya tewas akibat tertancap beberapa bebatuan pada tubuh mereka.

   T-tidak ... A-aku harus memanggil bantuan! batin Vionny. Gadis itu dengan segera membuat sebuah lingkaran sihir berwarna abu-abu pudar. Ia menapakkan salah satu tangannya di tanah, lantas memejamkan matanya.

   "S-siapapun penyihir di luar sana yang mendengarku, kumohon ... kumohon bantu kami! Raja dan Ratu Alexander telah diserang! K-kami butuh bantuanmu," bisik Vionny.

   Keenam penyihir yang berada di kastil itu tertawa meremehkan. Salah seorang dari mereka maju dan menjambak rambut Vionny. Lingkaran sihir Vionny kembali tertutup, sebelum ia sempat mendapatkan jawaban.

   "Heh, bodoh! Kau pikir penyihir-penyihir di luar sana ingin membantu seseorang yang telah membunuh keluarga mereka? Haha, idiot!" makinya seraya menghempaskan tubuh Vionny ke tanah.

   Tubuh Vionny terasa lebih lemah. Ia tidak sanggup untuk sekadar menggerakkan tangannya. Pandangannya buram. Vionny menatap punggung para penyihir yang mendekati Raja Alexander. Tubuh Raja terangkat ke udara, kedua tangannya memegangi lehernya yang terasa tercekik. Setitik air mata lolos menuruni pipi Vionny.

   Mereka pasti telah menghalangi penglihatanku ... Selesai sudah, batinnya putus asa karena tak kunjung mendapat bantuan dan penglihatan masa depannya.

Booom!

Whoooshh!

   "ARGHH! SIAPA LAGI ITU?" teriak penyihir bermanik hazel kesal.

   Keenam penyihir itu terdorong hingga membentur tembok kastil. Mereka menatap sinis seorang penyihir yang sedang menunggangi seekor burung hantu raksasa.

   "Apa ini?" pekik sang penyihir pirang. Kakinya terjerat oleh sulur tumbuhan yang berasal dari bawah tanah.

   "Menunduk!"

LILY: The Little Lone ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang