LILY - Chapter 11

312 35 0
                                    

——————————

LILY: The Little Lone Child
(Previous Chapter: LILY - Chapter 10)

   "B-bagaimana bisa?" gumam makhluk itu seraya menatap Lily yang kembali berlari.

——————————

   "Kenapa anak itu lama sekali?" geram Raja.

   "Bersabarlah … m-mungkin Lily masuk terlalu jauh," ucap sang Ratu sembari menatap Hutan Penyihir dari jendela kastil.

   "Bagaimana jika ia berkhianat?" gumam Raja yang masih dapat didengar oleh Ratu Vanessa.

   "Tidak mungkin. Lagipula untuk apa ia berkhianat?" jawab, sekaligus tanya Ratu Vanessa.

   Raja terdiam. Kepalanya sedikit menunduduk.

   Untuk balas dendam, tentunya ….

—LILY: The Little Lone Child—

   Lily mempercepat larinya saat makhluk tersebut mulai mengejarnya. Gadis itu terus berlari, tanpa mengindahkan luka-luka pada kakinya. Beberapa kali ia meringis saat merasakan luka pada kakinya kembali tergores duri-duri.

   "Berhenti! Berhenti … sekarang …." Makhluk itu terengah-engah. Sihirnya hanya tersisa sedikit. Ia memerlukan darah Lily segera atau dirinya sendiri akan musnah dan sebagian dari sihirnya akan tetap menetap pada tubuh Lily.

   "Kau … tidak … kau tidak akan mau sihir itu terus menetap dalam tubuhmu, bukan?!" teriak makhluk itu.

   Lily mengernyit. Berarti, makhluk itu terpental karena sihir yang berada di dalam tubuhnya? Lily menggeleng lalu terus berlari. "Tidak akan! Kau akan membunuhku jika aku berhenti!"

   Makhluk itu menggeram kesal. "Bodoh! Jika sihir itu terus menetap dalam tubuhmu, maka kau akan dianggap sebagai penyihir! Kau akan diusir dari kastilmu!"

   "Orangtua tidak akan mengusir anaknya sendiri!" balas Lily sengit.

   Dengan sihir yang tersisa, makhluk itu mempercepat larinya, walau masih cukup jauh untuk menggapai Lily. Makhluk itu menjulurkan tangannya. Kuku-kuku tajamnya menggores lengan Lily.

   "Lepaskan aku!" Lily menghentakkan tangannya ke belakang dan makhluk tersebut terpental jauh akibat sihirnya sendiri yang berada di dalam tubuh Lily.

   Gadis itu berhenti sejenak lalu menatap ke belakangnya. Makhluk tersebut tidak terlihat, sepertinya ia terpental sangat jauh.

   "Putri Lily?! Apa kau di sana?!"

   Lily tersentak. Ia baru saja mendengar suara seseorang yang meneriakkan namanya. Lily mengatur napasnya, lalu menegakkan tubuhnya. "Apa ada seseorang di sana?!"

   Lily menarik napas dalam, lalu mulai berteriak lagi. "Kumohon, tolong aku! Temui aku!"

   Lily menunduk, menatap kakinya yang masih mengalirkan darah. Lily memegangi kepalanya yang mulai terasa pusing. Wajahnya sedikit memucat. "Kumohon … selamatkan aku!"

   Lily tak sadar jika makhluk tadi kini telah berada di belakangnya. Makhluk itu memegang kedua pundak Lily. "Ikuti kemanapun aku pergi. Ke atas semua gunung atau lembah curam."

LILY: The Little Lone ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang