——————————
LILY: The Little Lone Child
(Previous Chapter: LILY - Chapter 11)Lily mengangkat tangannya yang kini mengeluarkan semacam kepulan asap berwarna hitam bercampur ungu. "Larilah selagi kau masih bisa."
——————————
"Tidak! Lepaskan Putri Lily!"
"Baiklah … jika itu pilihanmu!" Lily melemparkan kepulan asap itu dan berhasil membuat Olav terpental jauh.
B-bagaimana cara menyadarkannya? batin Olav kebingungan. Pemuda itu memegang punggungnya yang terasa ngilu akibat menubruk pohon besar di belakangnya.
Olav mengangkat kepalanya, menatap Lily yang kini berjalan perlahan mendekatinya dengan seringai yang menghiasi wajahnya.
Sadarlah, Lily ….
—LILY: The Little Lone Child—
"Kita tidak bisa menyusulnya!"
"Tapi, anak itu tidak kembali! Bagaimana jika ia membunuh Lily?!" geram Raja Alexander.
"Lalu? Apa yang akan kita lakukan, huh? Menyusulnya lalu membuat diri kita terjebak di sana selamanya?" ucap Ratu Vanessa sengit.
Raja berjalan maju mendekati Ratu Vanessa. Ia menatap tajam sang Ratu. "Dia anak kita! Kita harus menyelamatkannya!" bentak Raja.
Para pelayan dan beberapa penjaga kastil hanya dapat menundukkan kepala mereka. Sejak beberapa menit yang lalu, Raja dan Ratu Alexander berdebat mengenai Lily. Raja mencoba untuk menyusul Lily, namun sang Ratu menentang rencananya itu.
Ratu Vanessa juga balas menatap tajam Raja Alexander. "Lalu, bagaimana dengan Lucy? Bila kita tersesat nanti, siapa yang akan mengurusnya? Apa kau tidak memikirkan hal itu?"
Raja sedikit tersentak. Ia menunduk lalu melangkah mundur perlahan.
"Ibu," panggil seorang gadis kecil berusia sembilan tahun, "Ayah …."
Ratu dan Raja menoleh serentak. Anak bungsu mereka, Lucy kini sedang berjalan mendekati mereka berdua seraya mengusap pelan matanya.
"Ada apa, Lucy? Ini masih malam, lebih baik Lucy kembali tidur," ucap sang Ratu seraya mengelus surai Lucy.
Lucy menggeleng perlahan. Lalu air matanya mengalir membasahi pipinya. Lucy pun segera memeluk ibunya. "Ibu … L-Lucy bermimpi buruk."
Ratu Vanessa membalas pelukan Lucy seraya mengelus punggungnya. "Sstt … itu hanya mimpi …"
Lucy menggeleng lalu melepaskan pelukannya. Gadis kecil itu menatap tepat pada manik cokelat muda ibunya. "Tidak, bu! L-Lucy bermimpi buruk," ucapnya pelan, "tentang kak Lily …."
Sang Ratu terkesiap, begitu pula dengan Raja Alexander. Ia berjalan perlahan mendekati putri bungsunya.
Lucy membuka mulutnya. "T-tadi … Lucy memimpikan kak Lily kembali ke rumah," ucapnya bergetar, "t-tapi … kak Lily terlihat menyeramkan. Matanya m-merah dan kak Lily m-menyerang ibu dan ayah," sambungnya dengan air mata yang berlinang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LILY: The Little Lone Child
Fantasía- LILY: The Little Lone Child - "Salahku. Ini salahku." Lily tidak bisa berhenti menyalahkan dirinya sendiri. Seandainya ia tidak keluar dari kamarnya saat itu. Seandainya dirinya tidak menemui wanita itu. Semua ini kesalahannya. Makhluk itu d...