LILY - Chapter 27

171 16 4
                                    

——————————

LILY: The Little Lone Child
(Previous Chapter: LILY - Chapter 26)

   Wanita bersurai cokelat itu kembali memasuki rumahnya. Ia menghela napas seraya menatap sebuah surat—yang sudah dibacanya tadi—di atas meja. Wanita itu mengambil surat tersebut, lantas membacanya ulang. Ia menghela napas singkat sebelum memasukan surat tersebut ke dalam laci mejanya.

——————————

   "Putri Lily …."

   Lily mengerjapkan kedua matanya saat tubuhnya diguncang pelan oleh seseorang. Begitu matanya terbuka sempurna, Lily menatap aneh langit-langit rumah yang berwarna cokelat itu.

   Dimana aku?

   "Tentu saja di dalam rumah," balas Lilith.

   Aku tahu aku di dalam rumah! tukas Lily kesal.

   "Lalu mengapa kau masih bertanya? Manusia menyebalkan!"

   "Um, Putri Lily?" panggil Olav pelan membuat Lily menoleh cepat padanya.

   "Kak Olav!" pekik Lily seraya mengubah posisinya dari berbaring menjadi duduk. Lily menggunakan kedua tangannya sebagai tumpuan, namun rasa nyeri menjalar di kedua tangannya. "Ouch …."

   "Jangan bergerak dahulu, lukamu belum sembuh," ucap Olav sedikit panik.

   Lily menatap kedua lengannya yang terbalut oleh perban. "Apa yang terjadi?"

   Olav menghela napas perlahan. "Sepertinya tubuhmu tidak mampu menggunakan sihir Lilith yang terlalu kuat. Jadi, kedua tanganmu dan kepalamu terluka," jelas Olav.

   Lily mengangkat tangannya, memegang keningnya yang terbalut oleh perban juga. Lily menghela napas pelan lalu menunduk. "Seharusnya aku mendengarkan perkataan Lilith saat itu … ini salahku," gumamnya pelan.

   "Ya! Memang ini salahmu! Kau adalah gadis bodoh yang keras kepala, menyebalkan!" maki Lilith kesal.

   Olav menggeleng pelan, lantas memegang pundak Lily. "Tak apa, Putri. Jangan menyalahkan dirimu sendiri."

   "Lily," gumam Lily pelan, "panggil aku Lily saja. Rasanya tidak nyaman mendengar Kakak memanggilku Putri terus-menerus."

   "Baiklah, Lily," ucap Olav, "panggil aku Olav, jangan menggunakan kata 'kakak' itu lagi."

   Lily mengangguk singkat. Ia mengangkat kepalanya, menatap kedua mata Olav. "Sebenarnya, di mana kita?"

   Olav tersenyum kecil. "Kota Voss. Nyonya Anne mempersilahkan kita untuk menginap di rumahnya."

   "Eh, kita sudah sampai Kota Voss?" gumam Lily, "lalu, kapan kita akan kembali berjalan menuju Kota Ålesund?"

   "Setelah lukamu pulih."

   "Dia berbohong! Pasti berbohong! Dia pasti tidak akan membawamu ke Desa Jumbo itu!" pekik Lilith lagi.

   Desa Dombås, Lilith! koreksi Lily dalam hatinya dengan kesal.

   "Ya, itulah yang kumaksud," balas Lilith acuh tak acuh.

—LILY: The Little Lone Child—

  Dia kembali lagi, batin Lucy menatap seseorang yang mengenakan jubah hitam tersebut.

   Orang itu terlihat menatap kastilnya cukup lama. Ia mengalihkan pandangannya lalu mulai menggambar di kertas putih yang ia bawa. Orang itu sempat bersembunyi beberapa kali karena ada penjaga kastil yang berlalu-lalang.

LILY: The Little Lone ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang