Selamat membaca:)
Seluruh seisi kelas sudah tau bahwa Tiara satu rumah dengan Artha berita ini membuat heboh karna mulut Tiara yang sangat cerewet.
"Hadeuhh berisik coba mulut lo gada remnya apa?" ketus Artha.
"Serah gue mulut-mulut gue wlee." sahut Tiara.
“Anjirr awas ra lo takut di grepe-grepe sama Artha. “ ucap Bimo sang ketua kelas.“Bim..kita baku hantam di wc.” Ucap Artha dengan muka sangarnya.
“Gila!! Ngajak baku hantam aja di wc mau sambil boker lo.” Jawab Bimo dengan gelak tawanya.Artha tidak membalas perkataan Bimo lagi ia sudah badmood tingkat nasional. *‘Tingkat dewa aja thor lo kira olimpiade tingkat nasional! -_’ ucap Artha. ‘Oiya maap bang, gak usah ngegas. ‘*
"Bener dia nginep di rumah lo selama satu tahun?" tanya Tio memastikan.
"Hmm." gumam Artha.~~~~~
Bel berbunyi 2 kali menandakan waktu istirahat semua siswa siswi berhamburan pergi ke kantin Artha dan Tio sudah nangkring dikantin 10 menit yanh lalu kelas mereka paling awal keluar. Tiba-tiba meja mereka dipukul keras oleh seseorg yang tak lain adalah Tiara.
Braakk....
"Astaghfirullah." ucap Artha dan Tio berbarengan.
"Lo ngapain sih pake gebrak-gebrak meja segala." -Artha.
"Artha jangan galak-galak dong Artha kan ganteng." ucap Tiara dengan senyum yang di manis manis kan.
Melihat tingkah Tiara, Artha bergidik ngeri 'kesambet setan kolam kali ya' batinnya."Gue emang ganteng baru nyadar lo? Gak usah senyum-senyum kaya gitu bukannya tambah cantik malah pen muntah gue." caci Artha.
'pede nya ketinggian banget najiss.' batin Tiara,ia tetap menampilkan senyumnya karena ada maunya tetapi Artha memalingkan wajahnya. Tiara memegang kedua pipi Artha memutar kepalanya agar menatap Tiara.
"Wanjir ra lo mau cipok si Artha? Jangan disini deh nanti mata gue ternodai. " jeplak Tio.
"Diem!" bentak Tiara.
"Artha ku yang ganteng bin tampan bayarin nasi sama es gue yaa." sambil mencubit gemas pipi Artha.
"Mba nanti Artha yang bayarin yaa." Lanjutnya,langsung melengos pergi dengan Nindi yang sedari tadi menunggu di meja yang berbeda.
Belum pernah dalam hidupnya ada seorang wanita yang berani cubit pipi Artha kecuali ibunya dan adik tercinta baru kali ini ada wanita lain yang berani mencubitnya. Hatinya terasa berdesir saat diperlakukan seperti itu oleh Tiara. Artha masih belum sadarkan diri dari lamunannya."Woy kanta!!" teriak Tio.
Artha tersentak mengerjap-ngerjapkan matanya untuk mengumpulkan kesadarannya.
In shaa allah saya bakal update 3x sehari mau cepet di selesaikan cerita ini
Terima kasih yang masih setia membaca cerita ini:*
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHA
Teen FictionKetika rasa cinta lebih besar mampu mengalahkan egoku. 21/10/2019 #1-anaksmk