Bagian 17

1K 34 0
                                    

Selamat membaca:)

'Artha emang gantengsih, ngomong apa tadi gue? Ganteng? Jijik, inget ra ada hati yang harus lo jaga.' batin Tiara.

Reva yang baru datang dari sekolah dikejutkan dengan adegan tersebut, Reva menyangka mereka benar- benar sedang berpelukan ia tersenyum jahil.

"Ekhem bang awas jangan sampe dihamilin." celetuk Reva yang langsung ngacir ke kamarnya.

Mereka yang baru sadar langsung membenarkan posisinya menjadi seperti semula. Artha masih merasakan getaran itu ia langsung meninggalkan Tiara ditempat.

"Tu anak bikin hati gue aneh, waduh jangan sampe baper ra sama cowo ngeselin itu!" gumam Tiara.

~~~~~

Didalam kamar Artha berbaring menatap langit-langit ia masih bertanya-tanya pada hatinya ketika berada didekat Tiara getaran itu selalu muncul sebelumnya tidak pernah ia rasakan baru kali ini pertama kalinya. 'gue bingung sama hati gue sendiri gue gak ngerti apa arti dari ini gue ngerasain perasaan yang beda apa ini perasaan cinta? Masa sih ahh pusing gue.' batin Artha.

~~~~~

Malam ini Raffi menemui Tiara ia sangat merindukan kekasihnya, kini mereka berada di depan teras rumah sedang bercanda gurau bersama-sama menumpahkan kerinduan nya.

Artha memerhatikan itu ada perasaan tidak suka melihat Tiara tersenyum karna orang lain. Artha sengaja ingin mengganggu mereka berdua agar Raffi secepatnya pulang.

"Enaknya mesra-mesraan di rumah gue, disini bukan tempat pacaran sebaiknya mempelai pria pulang segera. " ucap Artha mengusir dengan lemah lembut tetapi ada maksud lain dengan perkataan itu.

“Sirik aja lo jokar.” Sahut Tiara.

“Gue bukan sirik, Cuma mau ngingetin bentar lagi ujian mending lo fi pulang deh belajar sana.”  Perintah Artha.

Raffi yang merasa dirinya diusir dia pamit pada Tiara, ketika Raffi hendak memegang tangan Tiara dan akan menciumnya langsung dihentikan aksi tersebut oleh Artha.

“Ehh malah pegang-pegang gak punya malu ya padahal ada gue disini, udah deh sana lo cepet pulang.”-Artha.

Raffi tidak jadi melakukan aksi tersebut . Ada perasaan kesal kepada Artha ‘rese banget sih si Artha.’ Batin Raffi.

"Ra aku pulang dulu." ucap Raffi sambil menampilkan senyum kepada Tiara namun menatap tajam kepada Artha yang bersender dekat pintu.

"Iya hati-hati." ucap Tiara.

Setelah Raffi pergi mulut Tiara sudah gatal ingin mencaci maki Artha ketika Tiara hendak membuka suara bibir Tiara langsung ditutup oleh telunjuk Artha.

"Ett gak usah ngomong mending lo baca buku bentar lagi ujian jangan pacaran mulu!" ketus Artha melengos pergi.

"Ishh ngeselin banget sih." kesal Tiara.

Entah cemburu atau rasa tidak rela apa  itu yang sekarang gue rasain?
'Shiddartha Darmawana'

Gimana? Kurang seru yak? Maapin author readers.

Terimakasih sudah membaca cerita ini:)

ARTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang