Selamat membaca:)
"Ara woy cepetan katanya mau naik sepeda." teriak Artha di depan rumah.
"Iya iya, lho ko sepeda nya satu doang?" tanya Tiara.
"Lo bonceng gue." – Artha.
"Idihh mana ada cewe bonceng cowo." -Artha."Yaudah gue bonceng lo." - Artha.
"Ogah gue gak mau di belakang takut jatoh." -Tiara.
"Elah bawel, yaudah di depan." - Artha.
"Nah kalo disitu gue mau." -Tiara.
"Bilang aja pen dipeluk gue." cibir Artha."Siapa yang mau dipeluk ge-er." elak Tiara.
"Bawel cepetan naik." – Artha.
Mereka berjalan-jalan berkeliling komplek, adu mulut selalu terjadi di sepanjang jalan dicampuri tawa bahagia. sedikit demi sedikit luka hati yang dialami Tiara perlahan-lahan memudar berkat Artha yang selalu ada disampingnya.
Mereka berhenti dilapangan yang luas sekali di tumbuhi dengan tumbuhan seperti bulu-bulu. Tiara takjub melihat keindahan ini ia segera turun dari sepeda dan berlari menabraki diri pada tumbuhan itu. Sementara Artha hanya tersenyum melihat Tiara kembali ceria ia berlari segera menyusul Tiara.
"Gimana indah kan?" tanya Artha yang kini sudah berada disamping Tiara.
"Ini lebih dari indah, gue suka." ucap Tiara dengan mata yg berbinar-binar.
"Lo suka sama gue?" - Artha.
Kini giliran Tiara menatap mata Artha dengan dalam lalu ia mendekati Artha sambil memegang kedua pipi Artha dengan kaki yang berjinjit agar Tiara bisa menyeimbangi tinggi Artha. Artha yang diperlakukan seperti itu menegang wajahnya memerah bukan karna emosi tetapi karna gugup.
"Artha..." panggil Tiara dengan lembut.
Ohh shitt... sungguh suara lembut itu membuat hatinya tidak karuan. 'mampus gue' batin Artha.
Wajah Tiara semakin mendekati wajah Artha.Plakk.... Plakk...
Tiara menampar kedua pipi Artha disertai tawanya yang pecah.
“ADUH!” Artha meringis dan memegang kedua pipinya.
"Anjirr muka lo tegang banget biasa aja keleus." ucap Tiara, disisa tawanya lalu ia berlari menjauhi Artha.Sementara Artha mengusap kedua pipinya yang terasa perih.
"Ngeselin lo ya." teriak Artha yang mulai mengejar Tiara.
Terjadilah saling kejar mengejar dengan tawa bersama. Bahagia itulah yang mereka rasakan."Aduh gue capek." ucap Artha sambil menidurkan badannya dengan tangan terlentang.
"Ahh gue juga." ucap Tiara yang juga menidurkan badannya dan berbantalkan lengan Artha.
"Lo seneng?" tanya Artha.
"Sangat senang, makasih ya tha lo udah buat gue sedikit demi sedikit ngelupain Raffi." ucap Tiara yang menatap langit.
Artha menoleh kesamping menatap Tiara.
"Iya sama-sama." - Artha. 'itu emang tujuan gue bantu lo biar bisa move on dari Raffi.' batin Artha.
Balik lagi guys tunggu kelanjutannya yaa. Thx readers:*
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHA
Teen FictionKetika rasa cinta lebih besar mampu mengalahkan egoku. 21/10/2019 #1-anaksmk