Bagian 32

847 28 0
                                    

Selamat membaca:)

"Baik anak-anak selamat kalian sudah menempuh ujian demi ujian kita tinggal menunggu hasilnya dan setiap tahun kelas 12 selalu mengadakan pentas seni sebelum perpisahan untuk kenang-kenangan, bapak sudah menyiapkan naskah drama tinggal mencari tokoh-tokohnya. Oke bapak akan mengundi nama kalian agar mendapat peran masing-masing jangan ada yang komplen ya ini perjanjiannya. " ucap pak bambang selaku wali kelas.

“ Iya pak.” Ucap para siswa.

Pak bambang mengundi setiap nama dan mendapatkan peran masing-masing. Entah kebetulan atau takdir Artha berperan sebagai Prince dan Tiara sebagai Princes.

" Coba siapa yang jadi Prince dan Princes? " - pak bambang.

Artha dan Tiara mengacung bersamaan. Semua murid bersorak sorai Artha yang baru menyadari bahwa Tiara menjadi princesnya ia komplain pada pak bambang.

Sementara Dalam lubuk hati Tiara entah kenapa senang sekali Artha menjadi pangerannya 'cinta ini udah tumbuh tha lo harus tanggung jawab.' batin Tiara.

"Pak saya keberatan dengan peran saya, saya tidak mau jadi Prince." - ucap Artha.

"ett perjanjian dari awal tidak boleh ada yang komplain. Tidak bisa diganggu gugat Artha." - pak bambang.

Artha hanya terdiam percuma jika ia terus menerus komplain pak bambang sangat keras kepala tidak akan menang melawannya. 'Aduhh gawat bisa-bisa galmov deh gue.' batin Artha.

" Mulai besok kita latihan oke sekian dari bapak wassalamualaikum." pamit pa bambang.

~~~~~

Setiap kali latihan Artha tidak pernah konsentrasi ia kurang menjiwai ketika adegan dengan Tiara entah kenapa ia masih tidak bisa menerima kenyataan, sebenarnya ia ingin menjadi pangeran dalam dunia nyata tidak hanya dalam teater.

Seperti hari ini Artha terus menerus melakukan kesalahan dan teater yang mereka lakukan serasa hambar tidak ada perasaan sama sekali.

“Lo kenapa sih tha? Setiap latihan gini mulu gak ada kemajuan, ini latihan terakhir lho besok kita udah tampil. “ ucap salah satu teman sekelasnya.

“Udah gue bilang, gue gak mau jadi Prince! “ Artha langsung meninggalkan tempat tersebut.

“Artha lagi ada masalah ya sama lo?” tanya Nindi.

“Gue gak tau ndi, semenjak gue jenguk Raffi dia kaya ngejauh dari gue.”-Tiara.

“Dia kayanya cemburu deh.” – Nindi.

“Masa sih?. “

“Coba lo tanya terus minta maaf. “

Tiara mengikuti saran dari Nindi, ia mengikuti Artha yang menuju ke arah taman belakang Artha sedang duduk dengan kepala menunduk. Tiara mendekatinya lalu mengambil posisi duduk disamping Artha.

Artha merasakan kehadiran seseorang ia menengok sekilas dan langsung kembali menatap kedepan dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

“Tha... Lo kenapa? Lo jauhin gue ya, emang gue salah apa?” ucap Tiara lembut.

Artha mendongakan kepalanya dengan suara lirih dia menjawab
“Lo gak salah apa-apa tapi gue yang salah. Terlalu berharap pada seorang manusia.”

Setelah mengucapkan itu Artha pergi meninggalkan Tiara yang masih bingung dengan ucapan Artha barusan.

Terimakasih readers.

Jangan lupa di vote yaaa...

ARTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang