Bagian 14

1K 35 0
                                    

Artha yang diberi kode tersebut pun tidak tahu apa penyebab Tiara itu ia hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban. Bulu kuduk Artha menegang ia bergidik ngeri.

"Pa jangan-jangan dia kesambet jin,ruqyah aja pa." bisik Artha pada Panji.

"Gak mungkin Tha dia kayanya lagi bahagia waktu semalem kan dia kencan sama cowo." jawab Panji sambil cekikikan.

"Hallo semua!!" teriak Reva diatas tangga.

"Astagfirullahaladzim." kaget Fitri yang sibuk dengan alat masaknya.

"Ma pa Reva sarapan disekolah yaa buru-buru nih." ucap Reva.

"Buru- buru mau ngapain sih." tanya Panji.

"Papa jangan kepo deh. " jawab Reva.

“Paling pen cepet-cepet ketemu Rayn sicowo badboy itu pa yang suka bawain petasan buat Reva. “ sahut Artha.

“Oiya papa inget dulu cowo itu sering bawain petasan terus dia pernah nitipin ke papa katanya petasan rindu buat Reva. “ – Panji.

“Ishh papa gak usah ingetin itu lagi,udah ah Reva mau berangkat assalamualaikum... “ Reva menyalimi tangan kedua orang tuanya.

"Artha juga mau berangkat deh pa ma,woyy kaleng ayok berangakt."

Artha berjalan keluar rumah Tiara mengekori Artha dari belakang.
Tiara yang  disebut kaleng tidak menggubris sama sekali ia tetap menampilkan senyumnya,Artha merasa ada yang berbeda dengannya ia pun bertanya secara blak-balakan.

" Eh lo kenapa sih senyam senyum dari tadi kesurupan? Atau lagi dapet undian?" tanya Artha.

"Gue semalem jadian sama Raffi." jawab Tiara sambil menggoyang-goyangkan lengan artha.

Entah knpa mendengar hal tersebut hati artha seperti terhantam batu yg besar sesak. Tetapi ia bisa menetralkan ekspresi wajahnya seolah-olah tidak peduli.

"Oh." jawabnya singkat.

Jika digambarkan hati itu seperti kaca dan saat ini Artha merasakan kereta an hatinya ketika mendengar Tiara menyatakan bahwa dirinya sudah resmi menjadi pacar Raffi. ‘Ada apa dengan perasaan gue kok rasanya begini apa gue jealous? Ahh gak mungkin gue cemburu sama cewe itu. ‘ batinnya.

"Ko 'oh' doang ucapin selamat kek." -Tiara.

"Gada untungnya!" -Artha.

"Ishh nyebelin lo."

Suara klakson mobil berbunyi didepan rumah Artha,ternyata itu suara mobil Raffi yang hendak menjemput Tiara.

"Oh ya Artha mulai hari ini gue pulang pergi sekolah bareng Raffi." jelas Tiara.

"Bagus deh motor gue gak terlalu berat bawa beban badan lo!" ucapnya dengan ketus,lalu ia berangkat sekolah mendahului Tiara.

Hati ibarat kaca sekali retak mungkin gak bisa disatukan kembali, kecuali lo yang mengobati.
'Shiddartha Darmawana'

Ku ucapkan Beribu-ribu terimakasih:*

ARTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang