Selamat membaca:)
Tiara menikmati secangkir matcha yang mengepulkan asap yang terlihat masih sangat panas,ia sengaja memesan minuman yang sangat panas karena ia ingin menunggu matcha itu sampai dingin agar terasa nikmat ketika diminum menurutnya. Begitu pula dengan penantian nya kini sudah 3 tahun lebih ia menunggu Artha si cowo yang mampu mengartikan rasa cinta yang sesungguhnya itu sedang fokus dengan mimpinya tidak ada kabar sama sekali selama ini. Tiara mengerti akan hal itu ia juga sedang fokus dengan kuliahnya kini.
“Hey ra...”
Ucap seorang laki-laki menggunakan jaket hitam yang terbuka menampilkan kaos didalamnya berwarna putih dengan paduan celana kotak-kotak merah maroon dan kacamata minus yang bertengger dihidung mancung nya. Laki-laki tersebut langsung mengambil posisi duduk dihadapan Tiara.
“Hai daf.”Ya. Laki-laki itu adalah Daffa Fairuz mantan kekasih Tiara dulu. Kebetulan Daffa satu universitas dengan Tiara dan akhirnya kini mereka berteman baik. Tiara merasa beruntung Daffa satu universitas dengannya karena Tiara merasa tidak sendiri lagi 2 tahun yang lalu orang tua Tiara sudah kembali ke Indonesia untung saja ada Daffa jadi ia tidak merasa kesepian. Tiara juga meminta Daffa agar tinggal bersebelahan dengan apartemennya.
“Nih buku lo gue balikin makasih ya.” Ucap Daffa sambil menyodorkan buku Tiara.“Iya sama-sama.”
“Ini buat lo.”
Daffa memberikan satu tangkai bunga lily kesukaan Tiara.
“Masih inget aja lo.” Ucap Tiara.
“Akan selalu tersimpan baik di memori otak gue ra.” Daffa tersenyum menunduk.
“Btw apa maksud nih? Jangan-jangan lo masih suka sama gue?”
Pertanyaan yang sangat tepat sekali sampai membuat Daffa terdiam tanpa menjawab dia memikirkan jawaban yang pas untuk pertanyaan itu.
“Ahh..bunga itu dapat dari penggemar rahasia gue entah tadi ada di meja gue.” Ucap Daffa yang berusaha bersikap biasa saja.
“Masa sih.”“Dan walaupun gue masih suka sama lo apa lo bakal peduli? Pastinya ngga hhh.” Daffa tertawa hambar.
Tiara mengkerutkan kening nya menatap lekat Daffa,ia mencari jawaban dari mata Daffa.
“Jangan dianggap serius abaikan aja.”
Ucap Daffa lalu ia memanggil pelayan di cafe tersebut karena perutnya sudah memberontak ingin makanan.
Yaa baru comeback maaf yaa dikarenakan sebagian cerita Artha hilang ke hapus filenya jadi saya harus bikin lagi haha never mind masih ingat di otak hehe
Jangan lupa klik tanda bintang yaa
Thx readers:*
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHA
Novela JuvenilKetika rasa cinta lebih besar mampu mengalahkan egoku. 21/10/2019 #1-anaksmk