Bagian 38

808 24 0
                                    

Selamat membaca:)

Daffa menuju kelas Tiara ia ingin mengajak pulang bersama,ketika hendak memasuki kelas Tiara tepat didepan pintu Daffa menabrak tubuh seorang wanita sampai terhuyung dengan sigap Daffa menahan tubuh wanita tersebut seperti terlihat memeluk.

Mata itu menatap dalam mata Daffa,terhanyut dalam tatapan Daffa menikmati keindahan wajah wanita tersebut.

“Ekhem betah amat posisi kek gitu.” Ucap Tiara.

Mereka tersadarkan mendengar dehaman Tiara.

“Eh maaf.” Ucap Daffa.

“Iya gpp.” Ucap Jessica salah tingkah,Tiara menahan tawanya melihat tingkah Jessica.

“Daf lo anterin pulang Jessica aja gue ada urusan.” Alibi Tiara yang sebenarnya ingin menyatukan mereka berdua.

“Eum tapi ra—“

“Daffa.” Tiara memanggil namanya halus itu merupakan salah satu kelemahan Daffa kalau sudah begitu berarti tidak ada penolakan.

“Baiklah,yuk.” Daffa mengajak Jessica.

Tiara menatap punggung mereka berdua tersenyum senang jika seandainya mereka benar-benar saling mencintai. Ahh Tiara teringat kepada Artha apa kabar dengan lelaki itu pandai sekali membuat lautan kerinduan dihati Tiara.

~~~~~

Dikamar ini dengan warna cat kuning stabilo tempat Tiara mencurahkan isi hati ini selama 3 tahun kebelakang,dengan alunan musik Hanya Rindu-Andmesh musik yang pas menggambarkan hati Tiara saat ini.Tiara terbaring sambil memandangi foto bersama Artha,Tiara sangat merindukan lelaki itu sungguh kerinduan ini membuat cintanya semakin besar. Apakah dia merindukanku juga? Hmm entahlah.

Terdengar suara ketukan pintu kamar.

“Raa boleh gue masuk?” ucap Daffa.

“Masuk aja daf.”

Daffa yang sudah diberi ijin ia memulai membuka pintu yang tidak terkunci,dia membawa 2 kantung plastik berisi makanan.

“Ra makan yuk gue bawain makanan buat lo.”

“Ahh gak nafsu gue lo aja gih makan dulu.”

Mata Daffa teralih pada handphon Tiara yang menampilkan foto dirinya dengan Artha,kebiasaan Tiara jika ia sedang rindu dengan Artha pasti tidak ingin makan.

“Lo harus makan dari pulang kuliah lo belum makan sama sekali kan?”
Tiara hanya mengangguk.

“Ayo makan bareng gue apa lo tega gue kesini bawain lo makan terus gak dimakan sia-sia dong gue kesini.”

“Iya-iya berisik lo.”

Daffa tersenyum senang ketika Tiara mau makan bersama dengannya. Dengan sigap ia langsung menuju dapur mengambil piring dan sendok untuk menyiapkan makanannya. Ketika makanan sudah tersaji Tiara hanya melihat makanan itu tidak ingin menyentuh sama sekali.

“Lo kira itu tv di tonton doang.” Sindir Daffa yang kini sudah melahap makanannya.

Tiara menatap tajam pada Daffa dan langsung menyuapkan makanan ke mulutnya.

“Nah gitu dong.”

Come back lagi guys maaf kelamaan gak update author lagi males aja wkwk inshaallah bakal cepat diselesaikan doakan saja.

Terimakasih buat yang masih stay kelanjutan cerita ini:)

ARTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang